JAKARTA – Penjabat Gubernur Kepulauan Bangka Belitung, Sugito, sampaikan laporan kinerja selama triwulan I dirinya diamanahkan untuk memimpin Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, di hadapan Tim Evaluator yang dipimpin oleh Staf Khusus Menteri Dalam Negeri RI, Kastorius Sinaga di Inspektorat Jendral Kemendagri RI, Kamis (5/12/2024).
Sugito yang didampingi Penjabat Sekretaris Daerah Provinsi Kepulauan Bangka Belitung serta Kepala Perangkat Daerah menyampaikan paparan yang melingkup indikator kinerja kepala daerah antara lain terkait inflasi, stunting, kemiskinan ekstrem, pengangguran, kesehatan, layanan publik, perizinan hingga PILKADA.
“Terimakasih atas kesempatan ini, izin kami menyampaikan terkait beberapa perkembangan di Kep. Babel paska PILKADA maupun isu-isu terkait dengan urusan pemerintahan umum maupun pemerintah daerah,” ujarnya mengawali paparan.
Poin pertama yang disampaikan Sugito yakni terkait inflasi, di mana Kepulauan Bangka Belitung bertengger sebagai provinsi dengan inflasi terendah secara nasional.
“Alhamdullilah, untuk Babel terendah secara nasional (y-on-y) yakni di angka 0,22 %. Capaian ini bukan hasil perorangan tetapi capaian dari kolaborasi semua pihak termasuk dukungan dari pemerintah pusat,” ungkapnya.
Kegiatan aksi sebagai upaya menekan tingginya laju inflasi dipaparkan Sugito, dengan melakukan kegiatan Gerakan Pangan Murah di beberapa titik.
Kemudian Ketapang Bergema sebagai upaya kolaborasi, memanfaatkan lahan tidur untuk ketersediaan pangan hingga membuat kebijakan terkait kelancaran aktivitas distribusi melalui darat, laut, dan udara.
Begitupun prevalensi stunting di Babel dikatakannya saat ini berada di bawah rata rata Nasional yakni 20,6. Di mana secara nasional berada diangka 21,5.
“Sama halnya dengan penurunan kemiskinan ekstrim, Babel ini menempati urutan terbaik ke-3 nasional dengan angka 0,24 pada tahun 2023,” tuturnya.
Pelayanan kesehatan bagi masyarakat Babel juga disampaikannya terus ditingkatkan. Jika beberapa waktu lalu masyarakat harus dirujuk ke luar daerah untuk memperoleh pelayanan radiotherapi, kini tidak perlu karena di RSUD Soekarno sudah tersedia dan dapat dinikmati oleh pasien peserta BPJS.
Terakhir dari keseluruhan poin-poin tersebut, Sugito menuturkan beberapa program unggulan mulai dari Ketapang Bergema dalam upaya menuju swasembada pangan, mengandeng perguruan tinggi dalam melaksanakan pembangunan desa, kemudian program Mata Ranting (Makan Telor Antisipasi Resiko Anak Stunting).
Sugito dalam evaluasi kinerjanya juga menyampaikan laporan terkait sinergitas seluruh pihak dalam pelaksanaan Pilkada di Babel. (*)
Sumber: Dinas Kominfo