Bangka, Cnnews.id – Komisi IV DPRD Provinsi Kepulauan Bangka Belitung terus menggenjot pengembangan kegiatan ekstrakurikuler di sekolah-sekolah. Langkah ini bertujuan untuk mencetak generasi muda yang tidak hanya unggul secara akademik, tetapi juga memiliki keterampilan, kreativitas, dan karakter kuat dalam menghadapi persaingan global.
Sekretaris Komisi IV DPRD Babel, Agam Dliya Ul-haq, menegaskan bahwa ekstrakurikuler memiliki peran penting dalam membentuk siswa yang lebih tangguh dan berdaya saing. Oleh karena itu, kata Agam DPRD berkomitmen untuk memperkuat program ini melalui dukungan regulasi dan pengalokasian anggaran guna meningkatkan sarana dan prasarana yang lebih memadai.
“Kami ingin ekstrakurikuler di sekolah-sekolah Bangka lebih berkembang, tidak hanya sebatas akademik, tetapi juga di bidang seni, olahraga, dan keterampilan lainnya. Ini penting agar generasi muda lebih siap menghadapi tantangan zaman,” ujar Agam saat ditemui CMNNews.id di Warkop Perigi, Sungailiat, Sabtu (15/2/25) sore,
Langkah DPRD ini mendapat respons positif dari para pendidik dan kepala sekolah. Mereka menilai sinergi antara legislatif, pemerintah daerah, dan sekolah sangat diperlukan untuk menciptakan lingkungan belajar yang lebih dinamis dan inovatif.
Menurut Politisi Partai Kebangkitan Bangka (PKB), Agam, Selain memperkuat pendidikan formal, ekstrakurikuler juga berkontribusi dalam pengembangan soft skills siswa.
Sekretaris PKB Provinsi Babel ini, menjelaskan bahwa melalui berbagai kegiatan, siswa bisa belajar kepemimpinan, kerja sama tim, serta disiplin, yang semuanya sangat dibutuhkan di dunia kerja dan kehidupan sosial.
“Ekstrakurikuler memberi ruang bagi siswa untuk mengeksplorasi minat dan bakat mereka. Ini akan meningkatkan kepercayaan diri dan kesiapan mereka menghadapi masa depan,” tambahnya.
Ditengah kebijakan efisiensi anggaran, DPRD memastikan bahwa dukungan terhadap ekstrakurikuler tetap maksimal. Menurut Agam, efisiensi ini dilakukan agar sumber daya yang tersedia bisa dimanfaatkan lebih optimal tanpa mengurangi kesempatan siswa dalam mengembangkan bakat mereka.
“Kami pastikan kebijakan efisiensi tidak menghambat prestasi siswa. Justru, kami ingin sumber daya yang ada digunakan lebih efektif agar ekstrakurikuler semakin berkualitas,” tegasnya.