Pangkalpinang,Cmnnews.id – Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Kota Pangkalpinang, Dewi Safitri, menyoroti dampak inflasi yang dipengaruhi oleh komoditas dengan bobot tinggi dalam perhitungan, termasuk tarif listrik yang mengalami kenaikan.
“Perhitungan inflasi itu sangat sensitif terhadap komoditas dengan bobot tinggi, seperti listrik, yang digunakan oleh hampir seluruh masyarakat,” ujar Dewi Safitri, Selasa (4/2/2025).
Ia menjelaskan bahwa kenaikan tarif listrik memberikan kontribusi signifikan terhadap inflasi, meskipun ada beberapa komoditas lain yang juga mengalami kenaikan harga.
“Kontribusi kenaikan tarif listrik terhadap inflasi mencapai 0,04%. Perubahan tarif ini turut memengaruhi koreksi data inflasi,” jelasnya.
Dalam upaya menekan dampak inflasi terhadap perekonomian masyarakat, Dewi Safitri berharap pemerintah pusat dapat mempertimbangkan pemberian diskon tarif listrik sebesar 50%.
“Diskon ini bisa membantu menggerakkan perekonomian masyarakat, terutama dalam mengendalikan daya beli dan pengeluaran rumah tangga,” tambahnya.
Reporter: Najib
Editor: Jaz Sergio
