BANGKA – Ratusan layang – layang mengikuti lomba layang – layang Sumbar Badunsanak di Lapangan Rumput Hijau Desa Kace, Kecamatan Mendo Barat, Kabupaten Bangka, Jumat (26/01/2024).
Ketua Panitia Pelaksana Ahsanul Zikri mengatakan, lomba ini akan berlangsung selamat tiga hari, Jumat sampai Minggu tanggal 26 – 28 Januari 2024. Peserta lomba layang layang ini terdiri dari pecinta layangan yang tidak hanya dari Pangkalpinang tapi juga dari Tempilang, Lubuk Besar, Koba dan Sungailiat.
Menyinggung tentang hadiah dari lomba ini, Ahsanul yang didampinggi Mike menyebutkan juara pertama nanti akan memperoleh hadiah uang tunai Rp12 juta, juara II sebesar Rp6 juta dan juara tiga uang tunai sebesar Rp3 juta.
“Peserta kami pungut biaya pendaftaran sebesar 150 ribu rupiah untuk setiap layangan,” katanya.
Sementara itu, Ardi Mayor selaku panitia bagian pertandingan menambahkan, juara akan ditentukan oleh lamanya layangan pada posisi lepas benang dan layangan yang tertinggi adalah peraih juara satu. Posisi selanjutnya ditentukan oleh yang tertinggi kedua dan seterusnya.
Lepas benang itu maksudnya adalah setelah dituntun dan dipegang oleh pemain untuk menaikkan layangan selama dua menit dan satu menit terakhir, pemain tidak lagi memegang benang layangan, tapi diikat pada tiang yang telah ditetapkan.
“Satu kali sesi layangan mengundara kita mematok waktu selama tiga menit. Dua menit dipegang oleh pemain dan satu menit diikat di tiang pancang. Jadi mana yang paling tinggi saat benang dilepas, layangan itulah juaranya,” kata Mayor.
Peraturan umum dari pertandingan ini adalah layang – layang harus terbuat dari bambu dengan panjang dari sisi kiri ke kanan yaitu satu setengah meter. Sementara panjang benang adalah 130 meter.
Ajang Silaturrahim
Dalam sambutan pada pembukaan lomba ini, Replianto selaku Ketua DPW Ikatan Keluarga Minang (IKM) Bangka Belitung mengatakan, bahwa lomba ini ditujukan untuk meningkatkan silaturahim di antara para pecinta layang – layang yang ada di Bangka Belitung.
“Memang pelaksananya adalah Kelompok Pencinta Layang Layang Sumbar Badunsanak, dan peserta kebanyakan adalah perantau Minangkabau yang ada di Bangka Belitung ini,” katanya.
Replianto yang juga menjabat Ketua Dewan Kehormatan PWI Bangka Belitung ini mengingatkan para peserta untuk menjaga kekompakan dan berlomba dengan sportif.
“Panitia telah menunjuk wasit yang telah berpengalaman dalam berbagai lomba. Jadi kita percayakan putusan kepada wasit tersebut. Putusan akhir protes yang diajukan adalah putusan mutlak dari panitia dan wasit,” katanya. (rel)
Link sumber: realita.news