HEADLINEPEMPROV BABEL

Safrizal Ajak Bersinergi Daftarkan Potensi Indikasi Geografis

7
×

Safrizal Ajak Bersinergi Daftarkan Potensi Indikasi Geografis

Sebarkan artikel ini

PANGKALPINANG — Pj Gubernur Kepulauan Bangka Belitung Safrizal Zakaria Ali membuka kegiatan Promosi dan Diseminasi Indikasi Geografis Tahun 2024, di Swissbel Hotel Pangkalpinang pada Kamis (25/01/2024).

Tema yang diusung pada kegiatan tersebut, “Tingkatkan Perekonomian Daerah Melalui Pendaftaran Indikasi Geografis”.

“Kita akan support dan ajak pemerintah kabupaten/kota, masyarakat dan Kemenkumham Wilayah Babel untuk bersinergi mengidentifikasi dan mendaftarkan potensi Indikasi Geografis (IG) yang ada di Kepulauan Bangka Belitung,” ujar Safrizal.

Ia mengatakan ada beberapa potensi IG dari kabupaten/kota di Kepulauan Bangka Belitung yakni tenun cual, nanas bikang, teh tayu Jebus, terasi Toboali, kopiah resam, durian namlung, sukun mentega Manggar, kopi Leberika Baguk, kopi Gading Robusta, gula aren, jeruk kunci, lada putih, talas (Boeter), madu pelawan, dan madu kelulut.

“Saya minta kepada dinas-dinas terkait untuk yang sudah memiliki potensi agar ditindaklanjuti. Kemudian juga untuk menggali indikasi-indikasi lain yang memungkinkan, karena berdasarkan informasi Direktur Merek dan Indikasi Geografis DJKI Kemenkumham RI Kurniaman Telaumbanua yang terdaftar IG di Indonesia itu masih sedikit, baru 123,” jelas Safrizal yang juga menjabat Dirjen Bina Adwil Kemendagri ini.

Dia mengatakan memang harus dilakukan penelitian dalam menentukan indikasi geografis ini misalnya durian, durian tanam di Babel kemudian tanam di Betawi, tanam di Jawa Barat tanam di mana-mana belum tentu sama juga rasanya. Menurutnya inilah nanti yang akan menjadi kemurnian kekhasannya.

Sementara itu, Kanwilkumham Babel Harun Sulianto menjelaskan, Indikasi Geografis merupakan suatu tanda yang menunjukkan daerah asal suatu barang dan atau produk yang karena faktor lingkungan geografis, termasuk faktor alam, faktor manusia atau kombinasi keduanya, sehingga banyak hasil alam yang sama dengan daerah lain tetapi memiliki ciri khas berbeda dari daerah asalnya.

“Ada tiga objek perlindungan IG yaitu sumber daya alam, barang kerajinan tangan dan hasil industri. Mari bersama-sama menggali potensi IG Babel untuk menunjang perekonomian masyarakat, pemerintah daerah dan perekonomian nasional,” pungkasnya.

Kegiatan ini menghadirkan narasumber Kurniawan Telaumbanua selaku Direktur Merek san IG DJKI Kemenkumham RI, Eleonora Sofilda dari Universitas Trisakti, Freddy Haris dari Universitas Trisakti, Rafki Hariska Ketua BP3L (2019-sekarang), Muhammad Zilal Hamzah dari Universitas Trisakti, Giovanni dari Indication Geographic Specialist, Audrey Aubard Manager Aubard Consulting, dan Massimo Vittori Managing Director at Origin. ( Red )


Sumber: Diskominfo Pemprov Babel.