PANGKALPINANG – Pergelaran lomba layang – layang berhadiah sepeda motor dan sepeda listrik yang digelar Perhimpunan Keluarga Daerah Piaman Pangkalpinang telah dimulai.
Pada penglepasan layangan pada hari pertama dari lima hari pelaksanaan lomba, sebanyak 80 layangan mengudara di langit Taman Mandara Pangkalpinang, Rabu (8/11/23).
Wakil Wali Kota Pangkalpinang Muhamad Sopian, dalam sambutannya pada pembukaan lomba ini mengatakan, lomba yang diadakan salah satu perhimpunan masyarakat yang berada di bawah naungan Ikatan Keluarga Minang, adalah lomba layangan terbesar yang diadakan di Kota Pangkalpinang.
“Sepengetahuan saya ini adalah yang terbesar dengan jumlah peserta yang direncanakan sampai 500 layangan dan hadiahnya pun lumayan,” ungkap dia.
Sopian mengenang bermain layangan adalah permainan yang sangat digemari anak – anak usia sekolah dasar dan menengah pada saat dia masih kecil dulu. Cuma tidak ada yang dilombakan dengan memperebutkan hadiah seperti sekarang ini.
“Dulu kalau main, layangan kita hanya bertarung di udara dan mana layangan yang putus, itulah yang dikejar untuk diperebutkan. Mungkin hal ini berbeda di Ranah Minang sana. Dari beberapa saudara yang berasal dari Padang, pertandingan seperti ini sudah biasa,” kata dia.
Karena itullah, Wakil Wali Kota yang pada tanggal 15 November ini akan mengakhiri jabatan yang telah dua kali diembannya itu, lomba seperti ini sering diadakan, karena selain memberikan hiburan juga menuntaskan kerinduan banyak orang terhadap permainan layangan.
“Lomba ini juga bisa untuk meningkatkan hubungan silaturahim di antara kita, apalagi ada peserta yang datang dari Lubuk Besar Bangka Tengah, Bangka Barat dan daerah lainnya,” ujarnya.
Sementara itu, Ketua PKDP Hasrul Sani mengatakan, lomba layangan sudah biasa digelar di Sumatera Barat dan sering dilakukan untuk memeriahkan Gelaran Upacara Pengukuhan Gelar Adat.
“Hampir seluruh daerah di Ranah Minang melakukan hal itu. Ternyata di Bangka Belitung juga menjadi permainan yang banyak disukai masyarakat,” beber dia.
Replianto selaku ketua pelaksana kegiatan menyebut lomba ini akan diadakan sampai Minggu tanggal 12 November dan sistem gugur baru akan diberlakukan mulai tanggal 10 November.
Hal ini berarti, peserta yang pada hari pertama dan kedua belum berhasil sesuai yang diharapkan maka bisa mendaftar ulang.
“Makanya rentang waktu lomba agak lama dan final baru kita adakan pada Minggu siang,” jelasnya.
Menyinggung tentang penilaian, menurut Ketua IKM Bangka Belitung ini, juara pada setiap penglepasan layangan adalah layang – layang yang paling tinggi setelah dilepas dalam waktu dua menit dan tetap bisa melayang dengan baik saat benang dilepas sampai menit ketiga.
“Setiap kali sesi perlombangan, panitia akan menjelaskan secara langsung untuk memudahkan peserta,” ujarnya. (Repli)
Sumber: realita.news