BANGKA SELATAN — Pembenahan terhadap wajah kota Toboali, Kabupaten Bangka Selatan tampaknya menjadi salah satu program kerja Riza-Debby bersama kabinetnya dalam membangun dan menata daerah ujung selatan Pulau Bangka agar lebih berdaya saing dan mempesona.
Hal itu dibuktikan Riza-Debby dengan memulai menata kawasan perkotaan, yakni Simpang Lima, Gedung Nasional dan Simpang Ghesos Toboali dengan dibangunnya berbagai fasilitas pendukung seperti di kawasan Simpang Lima sebagai kawasan untuk tempat tongkrongan baru bagi masyarakat baik tua maupun muda.
Terlepas suka atau tidak, pastinya saat ini kawasan Simpang Lima dan Gedung Nasional Toboali terlihat lebih mempesona jika dibandingkan dengan tahun-tahun sebelumnya.
Pembenahan terhadap wajah kota Toboali diawali Riza-Debby dengan membuka Gedung Wisma Samudera yang berlokasi di kawasan Simpang Lima sebagai Balai Wisata sekaligus sebagai tempat untuk berkumpul dan berkaryanya para seniman lokal.
Anggaran yang dialokasikan untuk menata kawasan perkotaan Toboali, hingga miliaran rupiah bersumber dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) tahun 2022.
Misalnya untuk pembangunan Tugu Adipura di Simpang Ghesos senilai Rp 486.200.000. Begitu juga untuk penataan kawasan Simpang Lima, Gedung Nasional, pedestrian jalan dan termasuk untuk pembangunan Tugu Lada senilai Rp 3.266.876.000.00.
“Ini kami mencoba memulai untuk melakukan pembenahan bagaimana wajah kota Bangka Selatan ini bisa tampil beda dari tahun-tahun sebelumnya. Karena itu, ini merupakan salah satu fokus kami agar penampilan kota Toboali benar-benar layak seperti kota,” ujar Bupati Bangka Selatan Riza Herdavid didampingi Wakilnya Debby Vita Dewi dan Sekretaris Daerah Eddy Supriadi beserta Forum komunikasi pimpinan daerah (Forkopimda) Basel usai peresmian kawasan Simpang Lima Toboali, Sabtu (31/12) petang.
Riza, begitu sapaan akrabnya tersebut mengajak masyarakat untuk saling menjaga dan merawat fasilitas yang telah dibangun pemerintah daerah dengan sebaik-baiknya.
“Mohon, mari kita saling menjaga dan merawat fasilitas ini untuk kepentingan kita bersama,” kata Riza dengan slogannya ‘Asak Kawa Kite Pacak’.
Riza menegaskan, penataan wajah kota Toboali dilanjutkan kembali pada tahun 2023, dengan anggaran yang telah disiapkan senilai Rp 9 miliar.
“Penataan wajah kota Toboali kita lanjutkan di tahun 2023 dengan anggaran yang telah kita siapkan sembilan miliar rupiah. Untuk kawasan kuliner dan pedagang kaki lima kita siapkan di dua titik lokasi yaitu di gudang milik PT Timah dan lapangan merdeka. Gudang milik PT Timah ini kita pinjam pakai dengan PT Timah, nanti semua pedagang kuliner kita jadikan satu tempat kalau memang tidak cukup di gudang timah sebagiannya bisa berjualan di lapangan merdeka,” jelas Riza. ( Tom )