HEADLINEPEMPROV BABEL

Suganda: Kesehatan Jiwa Harus Diperhatikan

14
×

Suganda: Kesehatan Jiwa Harus Diperhatikan

Sebarkan artikel ini

BELITUNG — Kunjungi SMK Negeri 1 Badau Kabupaten Belitung, Penjabat Gubernur Kepulauan Bangka Belitung Suganda Pandapotan Pasaribu ingin siswa-siswi termotivasi untuk terus fokus belajar, maka kesehatan jiwanya harus diperhatikan.

“Kita bukan anak raja, kita harus perjuangkan masa depan kita, kemana nanti apa yang kita perjuangkan akan membawa kita pada sebuah kesuksesan,” tegasnya dalam agenda Skrining dan Edukasi Kesehatan Jiwa di SMK Negeri 1 Badau, Kabupaten Belitung, dalam rangka Hari Kesehatan Jiwa Sedunia Tahun 2023, Rabu (20/9/2023).

Pada kesempatan ini, pihak Rumah Sakit Jiwa bersama Dinas Kesehatan Babel juga melaunching aplikasi SIHAWA (Sistem Skrining Kesehatan Jiwa) melalui barcode yang sudah disiapkan. Siswa-siswi langsung mendownload aplikasi untuk dicoba.

“ODGJ itu bukan aib, maka hari ini kita akan skrining kesehatan jiwa agar tidak ada yang suka termenung sendiri, tidak suka pusing-pusing,” jelas Suganda mengajak para pelajar untuk aktif memanfaatkan SIHAWA.

Suganda menginginkan agar aplikasi ini dapat dimanfaatkan untuk bersama memastikan kesehatan jiwa para siswa sejak usia pelajar, agar menjadi generasi yang dapat menghadapi persaingan dunia.

“Kehadiran kami di sini, mengingat betapa pentingnya kesehatan jiwa di usia seperti kalian ini, yang dikenal sebagai generasi strawberry, generasi yang sebentar-sebentar mau healing. Akibatnya, tidak belajar-belajar dan tidak kerja-kerja. Jadi, jangan mau dikatakan sebagai generasi ini ya,” tegasnya.

“Generasi kalian harus tegas, harus taat aturan. Masa remaja adalah masa emas kalian untuk belajar dan terus belajar,” tambahnya yang hadir didampingi Kepala Dinas Pendidikan, Kepala Dinas Kesehatan, Asisten 1 bidang pemerintahan, kepala RSJ dan Kepala SMK Negeri 1 Badau.

Terkait SIHAWA, aplikasi ini dibuat untuk skrining kesehatan jiwa yang merupakan inovasi dari RSJ Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, yang direkomendasikan WHO kepada Kementerian Kesehatan RI, yang dikembangkan agar dapat diakses oleh masyarakat luas.

“Ini merupakan deteksi dini untuk mengetahui pengguna apakah mengalami gangguan atau tidak, psikiater atau psikolog akan mengobservasi,” jelas Kepala RSJ Babel.

Selain itu, lanjutnya, konsultasi juga bisa didapat, selain perawatan lanjutan. ( Red )


Sumber: Diskominfo Pemprov Babel.