Pemali,CMNNews.id – Polsek Pemali menggelar pertemuan dengan orang tua dan wali dari para remaja yang terlibat dalam aksi perang sarung. Kegiatan ini berlangsung di Mako Polsek Pemali pada Kamis (6/3/25) yang turut dihadiri oleh guru serta perangkat Desa Pemali.
Kapolsek Pemali Iptu Eko Susilo, S.H., bersama jajarannya memberikan arahan mengenai bahaya perang sarung serta pentingnya peran orang tua dalam mengawasi pergaulan anak-anak mereka. Dalam kesempatan tersebut, Kapolsek menekankan bahwa perang sarung bisa berujung pada tindakan kriminal jika tidak segera dicegah.
“Kami mengimbau para orang tua untuk lebih aktif mengawasi anak-anaknya, terutama saat malam hari. Jangan sampai mereka terjerumus dalam aktivitas yang dapat merugikan diri sendiri maupun orang lain,” ujar Iptu Eko Susilo.
Dalam arahannya, Kapolsek menyoroti beberapa langkah yang bisa dilakukan orang tua untuk mencegah perilaku negatif anak-anak, antara lain:
• Membatasi jam bermain atau keluar rumah pada malam hari.
• Mengarahkan anak untuk mengisi waktu luang dengan kegiatan positif seperti olahraga, les, atau ibadah.
• Mengurangi interaksi dengan lingkungan pergaulan yang kurang bermanfaat.
• Berkoordinasi dengan pihak kepolisian atau pemerintah desa jika menemukan tanda-tanda perilaku menyimpang pada anak.
Selain itu, kegiatan ini juga diisi dengan permintaan maaf dari para remaja kepada orang tua, guru, dan perangkat desa. Mereka pun menandatangani pernyataan untuk tidak mengulangi aksi perang sarung atau terlibat dalam aktivitas yang melanggar norma sosial.
Polsek Pemali mencatat bahwa perang sarung sudah berlangsung selama tiga malam di Jalan Kenangan, dekat Pondok Pesantren Raudatul Ilmi, Desa Pemali. Dengan adanya pembinaan ini, pihak kepolisian berharap kejadian serupa tidak terulang, terutama menjelang bulan suci Ramadhan.
Sebagai langkah antisipasi, Polsek Pemali akan meningkatkan patroli di malam hari guna mencegah aksi perang sarung dan potensi tawuran. Selain itu, koordinasi dengan pemerintah desa dan tokoh agama juga akan diperkuat untuk memberikan edukasi kepada masyarakat.
“Kami mengajak seluruh elemen masyarakat, baik orang tua, guru, maupun tokoh agama, untuk bersama-sama menjaga ketertiban di lingkungan kita. Mari kita bimbing anak-anak agar tumbuh dalam lingkungan yang positif,” tutup Iptu Eko Susilo.