BANGKA – Warga RT 7 Dusun Rebo, Desa Rebo, Kecamatan Sungailiat, dibuat heboh oleh kabar meninggalnya seorang anak perempuan, Kartika Putri, yang baru berusia satu tahun.
Balita malang itu ditemukan di dalam ember bekas Kaporit dengan ukuran 20 Kg dengan diameter 30 Cm dan tinggi 37 Cm, yang digunakan untuk menampung air hujan. Diperkirakan korban sudah berada di dalam ember itu sekitar 15 menit.
Kartika Putri merupakan anak pasangan suami istri, Jupri dan Maryam. Keluarga kecil itu berasal dari Banten dan baru sebulan tinggal di Dusun Rebo, Kecamatan Sungailiat.
Menurut Jupri (ayah korban), sekira Pukul 08.00 WIB istrinya (Maryam) sedang mencuci baju dan anaknya (korban) sedang main di halaman rumah. Namun sekitar 5 menit kemudian, anaknya hilang dan tidak kelihatan lagi.
“Saya dan istri panik, kemudian kami pun mencari keberadaannya. Saya mencari ke belakang rumah dan ke aliran air yang ada di dekat rumah,” ungkapnya kepada polisi.
Jupri lalu mencari anaknya di halaman rumah. Saat melihat ember putih bekas kaporit, ia terkejut melihat anaknya berada di dalam ember tersebut dengan posisi kepala di bawah dan sudah tidak bergerak lagi.
“Ember tersebut berisi air tampungan hujan. Saya kemudian membawa anak saya ke Puskesmas untuk dilakukan pertolongan, tapi anak saya dinyatakan sudah meninggal dunia,” jelasnya.
Berdasarkan keterangan dari Dokter Riki dan Dokter Tika Kartika di Puskesmas Kenanga, saat tiba korban sudah dalam keadaan meninggal dunia, tubuhnya sudah membiru dan kaku, serta tidak ada tanda tanda-tanda bekas kekerasan di tubuh korban.
Kabar meninggalnya balita itu dibenarkan oleh Kepala Desa Rebo, Rudi Salim.
“Benar pak,” ujarnya via pesan instan WhatsApp, Jumat siang. (Red)