BANGKA — Direktorat Polairud melalui Komandan Markas Unit Sungailiat, Bripka Heri Irawan, memberi arahan dan imbauan kepada warga yang sering ngereman (meminta jatah cantingan) ke ponton – ponton TI Apung binaan CV SMS, Kamis (12/10/2023 ).
Sejumlah warga yang dipanggil ke Markas Unit Sungailiat diingatkan agar tidak melakukan aksi premanisme dengan meminta jatah cantingan dari para penambang yang melakukan penambangan timah di sebelah Muara Air Kantung, Kecamatan Sungailiat, Kabupaten Bangka.
“Kami tidak menghalangi kawan – kawan untuk mencari rezeki. Tapi dari pemilik ponton sudah mengeluh karena banyaknya orang yang mengaku dari pihak tertentu yang meminta jatah timah ke ponton,” jelas Bripka Heri kepada warga di Markas Unit Sungailiat.
Bripka Heri menuturkan, tujuannya memanggil dan mengumpulkan warga hari ini, selain memberi imbauan juga untuk mendata kelompok – kelompok mana saja yang meminta jatah ke ponton – ponton TI Apung di Muara Air Kantung.
Dengan bahasa yang tegas namun tetap humanis, Bripka Heri mengimbau agar warga yang meminta jatah ke penambang tetap menjaga situasi Kamtibmas selalu kondusif.
Apalagi yang datang ngereman ke ponton – ponton itu banyak di antara kaum emak – emak dan anak – anak, sehingga dikhawatirkan terjadi hal – hal yang tidak diinginkan, seperti kecelakaan atau hal buruk lainnya.
“Jangan sampai ada keributan. Jangan sampai ada kecelakaan. Kalau ada kejadian, masih tetap kami juga yang turun tangan untuk menyelesaikan. Jadi tolong, agar kawan – kawan bantu kami agar situasi Kamtibmas tetap kondusif,” kata dia.
Bripka Heri juga mengimbau agar timah yang diperoleh dari cantingan ke ponton – ponton penambang di Muara Air Kantung itu dijual ke CV SMS sebagai mitra PT Timah.
“Nanti tolong timahnya dijual ke PT Timah melalui CV SMS sebagai mitra. Karena lokasi itu merupakan IUP PT Timah,” ujar dia.
Sementara Direktur Polairud Polda Babel, Kombes Pol Agus Tri Waluyo, berpesan agar semua pihak menciptakan situasi aman dan kondusif.
“Keamanan itu bukan hanya kepolisian semata, tetapi sinergisitas polisi, masyarakat dan seluruh aparatur pemerintahan dan stakeholder lainnya. Kalau bisa bersama-sama kan lebih bagus,” kata Agus.
“Kemudian jagalah kelestarian lingkungan, karena anak keturunan kita juga masih membutuhkan.” imbuh dia.
Dikonfirmasi terpisah, Surya, pengurus CV SMS belum banyak berkomentar. Dia mengaku sedang membuat laporan terkait aksi premanisme itu di Direktorat Polairud Polda Babel di Pangkal Balam, Kota Pangkalpinang.
“Betul, ponton – ponton yang di Air Kantung memang bendera perusahaan kita CV SMS. Nanti dulu, ya, saya masih buat laporan di Polairud Pangkal Balam. Nanti saya telpon lagi,” kata dia.
Nampak hadir perwakilan security PT Timah dan perwakilan dari pihak CV SMS. (Romlan)