BANGKA BARAT — Taman Pelangi di Kampung Air Samak, Kelurahan Menjelang, Kecamatan Mentok telah berusia 10 tahun. Bertepatan dengan satu dekade keberadaannya di tengah masyarakat, tempat hiburan di bawah naungan CV. Taman Pelangi ini menggelar bakti sosial memberikan santunan kepada anak yatim piatu di Kelurahan Menjelang, Kamis ( 17/8/2023 ).
Taman Pelangi mengundang kurang lebih 40 anak yatim piatu di sekitar Kelurahan Menjelang untuk dibagikan santunan. Turut hadir sang CEO Saparudin, Direktur CV Taman Pelangi Fitriady, Lurah Tanjung Fitria Anggraeni serta sejumlah warga setempat.
Direktur CV Taman Pelangi Fitriady mengatakan, selain memperingati satu dasawarsa usia Taman Pelangi, bakti sosial ini juga dalam rangka HUT RI ke – 78.
“Alhamdulillah Pelangi sudah berusia 10 tahun, ini relatif ya, bisa dibilang baru, bisa juga sudah lama. Tapi yang pasti kita ingin berkontribusi untuk daerah, lingkungan maupun masyarakat dan semoga bisa diterima sebagai sesuatu yang positif,” ujar Fitriady usai acara.
Menurut dia melalui baksos ini pihaknya menginginkan Taman Pelangi menjadi tempat untuk membina hubungan baik yang lebih erat lagi dengan seluruh masyarakat.
Fitriady mengatakan, pihaknya sengaja memilih anak yatim piatu di sekitar Kelurahan Menjelang, bermaksud berbagi dengan orang – orang yang berhak menerimanya.
“Kenapa memilih anak yatim, kita sebagai umat beragama diajarkan untuk berbagi memberi kepada orang yang memang berhak untuk menerima, semoga berkah,” ucapnya.
Lurah Menjelang Fitria Anggraeni sangat mengapresiasi pihak Taman Pelangi lewat baksosnya berbagi dengan anak yatim piatu yang ada di Kelurahan Menjelang.
“Kami berharap semoga Taman Pelangi selalu sukses jaya selalu dan selalu memberikan kontribusi kepada warga sekitar yang ada di Kelurahan Menjelang,” ucap Fitria.
Menurut lurah wanita ini, sebelumnya Taman Pelangi juga telah berkontribusi untuk warga sekitar, bentuknya berupa bantuan untuk kegiatan HUT RI ataupun santunan kepada warga kurang mampu.
Dia menambahkan, 40-an anak yatim piatu yang diundang pada acara ini adalah anak – anak yang tidak masuk Data Terpadu Kesejahteraan Sosial ( DTKS ), tapi sering mendapat bantuan dari Baznas maupun Dinas Sosial Bangka Barat.
“Kalau yang ini tidak masuk DTKS anak yatim yang belum pernah mendapat bantuan diikutkan dalam acara ini. Biasanya dapat bantuan dari Baznas ada dan Dinsos,” tutup dia. ( SK )