BANGKA SELATAN — Bupati Riza Herdavid menjelaskan, ada lima desa di wilayahnya menjadi lokus titik penanganan stunting. Hal itu berdasarkan data dari BKKBN Kabupaten Bangka Selatan.
“Dua Kecamatan itu yaitu Kecamatan Toboali ada di Desa Rias dan Desa Serdang, dan Kecamatan Payung ada di Desa Irat, Bedengung dan Desa Malik,” kata Riza dalam acara Kejaksaan Negeri Bangka Selatan Peduli Stunting di Desa Rias, Kecamatan Toboali, Senin (24/7/23).
Menurut dia, Kejari Bangka Selatan peduli stunting ini satu terobosan kolaborasi pemerintah daerah dengan Kejaksaan Negeri Bangka Selatan dalam memperingati Hari Bhakti Adhyaksa ke 63.
Oleh sebab itu, diperlukan koordinasi di semua lembaga terkait untuk dapat melakukan pemaduan, sinkronisasi, sinergisitas program kegiatan dalam upaya percepatan penurunan stunting secara utuh, menyeluruh dan terpadu.
“Alhamdulillah, kita berkesempatan kolaborasi pemerintah Kabupaten Bangka Selatan dengan Kajari Bangka Selatan untuk melakukan percepatan penurunan stunting, sehingga langkah awal ini akan menjadi komitmen kita bersama untuk dapat menurunkan angka stunting di Bangka Selatan,” jelasnya.
Adapun arah dan kebijakan pelaksanaan penyelenggaraan percepatan penurunan stunting, lanjut Riza, setidaknya dilaksanakan melalui tiga pendekatan, yakni pendekatan intervensi gizi, pendekatan multisektor dan multipihak, dan pendekatan berbasis keluarga berisiko stunting.
“Saya berharap agar penangggulangan stunting di Bangka Selatan semakin sinergis dan kita bisa menurunkan stunting secara signfikan, dan semoga pada tahun 2024 kita dapat menurunkan persentase stunting seperti yang diamanatkan dalam Perpres Nomor 72 Tahun 2021,” harapnya. (Suf)