PANGKALPINANG — Menjelang mudik lebaran Idul Fitri 1444 Hijriyah, Direktorat Polairud Polda Kepulauan Bangka Belitung menyiapkan beberapa skema pengawasan dalam upaya mengawasi pelabuhan tidak resmi atau pelabuhan tikus yang jadi alternatif pemudik.
Hal itu dikatakan Direktur Polairud Polda Kepulauan Bangka Belitung, Kombes Pol Agus Tri Waluyo, Rabu (12/4), usai mendampingi Kapolda Babel menyalurkan bantuan paket sembako di Pelabuhan Pangkal Balam, Kota Pangkalpinang.
Menurut dia, tujuan dibentuknya pos pemantau ini untuk mengawasi pemudik yang keluar atau masuk dari jalur pelabuhan tikus, terutama yang menggunakan kapal kecil seperti speed lidah atau taksi laut.
“Kami telah membuat pos pantau di beberapa titik jalur penyeberangan tidak resmi atau pelabuhan tikus. Kita buat di Toboali, Sungai Selan dan Muntok. Di situ anggota kita ditempatkan sebagai pengawas,” kata dia Rabu (12/4/2023).
Agus menuturkan, anggota yang bertugas di pos pantau diminta untuk mengingatkan pemudik untuk tetap mematuhi standar peralatan keselamatan seperti life jacket atau baju pelampung.
“Kita minta mereka, melengkapi semua persyaratan keselamatan seperti life jacket yang layak. Kemudian dari mesin, body kapal dan lain-lain harus wajib dipenuhi. Kita tidak melarang terkait aktivitas warga ini, karena sudah ada turun-temurun sejak dahulu. Tetapi kita meminta melengkapi safety,” jelas dia.
“Untuk yang membawa anak kecil atau bayi, agar tetap mengutamakan kondisi kesehatan dan perubahan cuaca selama perjalanan,” imbuhnya.
Agus menegaskan, jalur tidak resmi atau pelabuhan tikus ini sering digunakan masyarakat untuk mudik karena lebih murah, lebih dekat dan lebih cepat sampai tujuan.
“Lebih dekat, cepat dan murah. Dan sudah menjadi tradisi. Sehingga mereka menggunakan jalur ini. Tetapi tetap kita sampaikan terkait keselamatan yang wajib digunakan sebelum berlayar,” tegasnya. (Dika)