BANGKA BARAT — Tim Recovery PT. PLN berhasil menyelesaikan pemasangan tower emergency dan menyinkronkan sistem kelistrikan Pulau Bangka dengan Sumatera.
Hal itu membuat kondisi di Pulau Bangka kembali normal setelah gangguan jalur transmisi Kenten – Tanjung Api – api Sumatera Selatan berhasil diatasi. Pemadaman listrik bergilir yang meresahkan masyarakat pun kini tidak terjadi lagi.
Manager PLN Rayon Muntok Lukas Desiandri mengatakan, sejak Minggu 26 Maret kemarin, situasi kembali normal dan tidak ada lagi pemadaman bergilir.
“Sudah ( normal ) hari Minggu kemaren jam setengah 2 dini hari mulai sinkronnya. Mudah – mudahan lancar, kecuali gangguan – gangguan lokal seperti pohon roboh dan cuaca buruk,” ujar Lukas via telepon, Senin ( 27/3/2023 ).
Dia bersyukur pihaknya mampu mengatasi gangguan lebih cepat dari perkiraan. Dari estimasi tujuh hari, pendirian tower darurat bisa diselesaikan dalam waktu lima hari.
Menurut Lukas, untuk sementara digunakan tower darurat sambil membangun lagi tower permanen.
“Dari target tujuh hari kita selesai lima hari, jadi lebih cepat selesainya dari perkiraan. Tower darurat itu akan digunakan sampai tower permanen dibangun lagi,” ujarnya.
Menurut dia, robohnya tower transmisi di jalur Kenten – Tanjung Api – api adalah musibah diluar dugaan. Pihaknya pun tidak menghendaki kejadian nahas tersebut, apalagi di bulan puasa.
“Sebenarnya nggak selalu bulan puasa sih, ini diluar dugaan. Sebenarnya PLN nggak mau juga kejadian kayak gini, musibah kayak gini. Kita kan jualan listrik nggak mau kita padam – padam. Kita maunya lancar. PLN senantiasa ingin melayani pelanggan/masyarakat pada umumnya dengan layanan yang lebih baik,” kata Lukas.
Sebelumnya pemadaman listrik di Pulau Bangka terjadi selama beberapa jam pada Senin malam, 20 Maret 2023. Penyebabnya, jalur transmisi Kenten – Tanjung Api-api Sumatera Selatan mengalami gangguan sehingga memutus aliran listrik kabel laut dari Sumatera ke Pulau Bangka.
Menurut Manager PLN Rayon Muntok, Lukas Desiandri,penyebab gangguan adalah robohnya tower transmisi di jalur tersebut.
“Kalau saya monitor sampai pagi ini juga terjadi pemadaman bergilir karena defisit kita lumayan tinggi sekitar 68 megawatt. Jadi kita atur setiap dua jam sekali penyalaan bergilirnya karena informasinya ada tower roboh di jalur transmisi kita,” jelas Lukas saat ditemui di ruang kerjanya, Selasa ( 21/3 ).
Menurut dia penyebab tower roboh masih diinvestigasi hingga pagi ini, mengingat kejadian gangguan terjadi pada malam hari sehingga cuaca gelap menyulitkan untuk menemukan penyebabnya.
Dikatakan Lukas sekarang ini Pulau Bangka sebagai besar sudah mendapatkan suplai listrik dari kabel laut Sumatera dengan landing point di Pantai Tanjung Kalian, Kecamatan Muntok, Kabupaten Bangka Barat.
Gangguan tersebut tentu berdampak dengan pelanggan yang ada di Pulau Bangka. Untuk mengatasinya, PLN langsung mengoperasikan mesin pembangkit secara terpisah (Island System) dari sistem Sumatera untuk meminimalisir dampak padam yang terjadi pada pukul 20.56 WIB.
“Di Bangka ini khususnya ada pembangkit di Air Anyir itu PLTU dan itu menyuplai seluruh Bangka yang ditopang oleh PLTD – PLTD termasuk PLTD Muntok, Merawang, itu kita maksimalkan,” ujarnya.
Di samping itu untuk menormalkan kembali jalur transmisi, PLN sedang berupaya mendirikan emergency tower. Hal itu menurut Lukas membutuhkan waktu, apalagi lokasi tower berada di medan yang cukup berat.
“Dari informasi dari PLN wilayah Babel dengan UIP3B Sumatera itu yang mengelola transmisi menerjunkan petugas untuk mendirikan tower emergency. Jadi tower yang roboh kita bangun tower emergency untuk mengatasi supaya cepat kita normalkan kembali,” katanya.
Karena itu PLN akan melakukan pemadaman listrik secara bergilir selama tujuh hari ke depan sebelum keadaan dapat dipulihkan. ( SK )