PANGKALPINANG — Penjabat Gubernur Provinsi Kepulauan Bangka Belitung Ridwan Djamaluddin menyatakan untuk ketersediaan daging sapi dan bawang merah relatif kurang baik atau tidak lancar ketimbang komoditas pangan lainnya.
“Tadi kami diskusi singkat dengan grup komunikasi. Memang daging sapi dan bawang merah sebetulnya yang Bangka Belitung masih relatif kurang baik di bandingkan yang lain,” kata Ridwan Djamaluddin seusai rapat paripurna di DPRD Babel, Senin (6/2/2023).
Menurutnya, ketersediaan kedua komoditas tersebut relatif kurang lancar lantaran cuaca yang menyebabkan penyebarang pasokan pangan ke Pulau Bangka sempat terhambat. Sehingga membuat komoditas pangan masuk ke Bangka Belitung relatif sedikit.
“Kalau yang lain tidak artinya ini dinamis kita lihat kemarin ada gangguan cuaca ya, penyeberangan dari Palembang ke Tanjung Kalian terganggu. Tapi kalau kita lihat upaya-upaya dari masyarakat dari hari Jum’at kemarin itu ada panen cabe merah di Desa Puding Besar Kabupaten Bangka,” ujarnya.
“Panen dalam periode empat hari mereka dari 1,6 hektare bisa menghasilkan 600 kilogram cabe dikelola oleh 15 petani, itu dalam empat hari mereka dapat anggap lah 25 juta rupiah dengan 15 orang kan bagus itu,” sambungnya.
Ia menambahkan, ke depan pihaknya akan terus berupaya menjamin kelancaran pasokan pangan ke Bangka Belitung.
“Kalau beras dan minyak kalau dasarnya masih kita datangkan dari luar, upaya yang pasti kami lakukan adalah menjamin kelancaran pasokan. Kalau ini terjadi secara nasional bukan hanya di kita saja,” jelasnya.
Ia menghimbau, masyarakat untuk tidak panik dengan sedikitnya pasokan dua komoditas pangan bawang merah dan daging sapi ini.
“Pertama jangan panik menurut saya ini hal biasa saja kalau kita lihat daya beli masyarakat kan bagus tingkatkan. Saya rasa itu bisa terkendali dalam jangka panjang mari kita menjadi masyarakat yang lebih produktif. Segala kebutuhan kita diupayakan terpenuhi,” tutupnya. ( Dika )