Bangka,Cmnnews.id – Tokoh masyarakat Bangka, Hendra, menyayangkan batalnya debat publik Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Bangka yang semula dijadwalkan Komisi Pemilihan Umum (KPU) pada 12 Agustus 2025.
Menurut Hendra, debat publik menjadi momentum penting bagi pasangan calon (paslon) untuk memaparkan visi, misi, dan program kerja secara terbuka kepada masyarakat. Ia menilai, melalui debat, pemilih dapat memiliki gambaran yang jelas dalam menentukan pilihan.
“Seharusnya para peserta bisa memanfaatkan debat yang sudah diinisiasi KPU untuk menyampaikan gagasan dan program. Ini kesempatan emas untuk memperkenalkan rencana kerja mereka,” kata Hendra, Selasa (12/8/2025).
Hendra menambahkan, salah satu tujuan digelarnya debat adalah untuk meningkatkan partisipasi pemilih. Ia mengingatkan, Pilkada 2024 lalu mencatat tingkat partisipasi yang rendah, sehingga perlu upaya serius agar tidak terulang.
“Kalau partisipasi rendah, yang rugi masyarakat sendiri. Debat ini salah satu cara agar warga tahu calon pemimpinnya dan mau datang ke TPS,” ujarnya.
Meski pelaksanaan debat diundur ke 20 Agustus 2025, Hendra berharap para kandidat tetap mempersiapkan diri secara maksimal dan memanfaatkan fasilitas yang telah disediakan penyelenggara.
“Debat itu bukan sekadar adu retorika, tapi ajang menguji kapasitas, integritas, dan kemampuan calon dalam menjawab persoalan daerah. Masyarakat ingin tahu siapa yang benar-benar siap memimpin,” tuturnya.
Menanggapi kabar bahwa empat paslon sempat menolak mengikuti debat yang telah disiapkan KPU, Hendra menyebut hal itu sangat disayangkan.
“KPU itu berada di bawah naungan pemerintah, dan semua paslon juga sudah menyatakan sikap mendukung pemilu damai. Jadi seharusnya kesempatan ini dimanfaatkan, bukan dihindari,” tegasnya.
Hendra juga mengingatkan, setiap kandidat punya tanggung jawab moral kepada pemilih.
“Kalau ingin dipercaya rakyat, ya tunjukkan keseriusan. Debat ini kesempatan gratis yang sudah difasilitasi negara. Tinggal datang, bicara, dan yakinkan masyarakat,” ucapnya.