“Jadikan peringatan HAB ini sekaligus sebagai penanda sejarah panjang pengabdian Kementerian Agama dalam melayani seluruh umat beragama di Indonesia,” sebut Algafry.
Sejatinya, lanjutnya, salah satu prasyarat pembangunan nasional adalah kerukunan. Pembangunan dapat terwujud bila ada stabilitas antar masyarakat yang rukun dan damai.
Disinggung Yaqut, potensi terjadi ketidakrukunan di masyarakat akibat pilihan politik yang berbeda menjelang Pemilu 2024 tetap saja ada.
“Penggunaan politik identitas menjelang Pemilu harus diantisipasi dan dimitigasi agar kerukunan umat tidak ternodai. Kita semua mesti belajar pada apa yang terjadi pada pesta demokrasi sebelumnya, dimana masyarakat terbelah yang hingga kini masih bisa dirasakan, terutama di media sosial,” lanjutnya.
Menteri Agama Republik Indonesia juga menegaskan bahwa semangat merawat kerukunan umat harus digelorakan seluruh ASN Kementerian Agama. Ia meminta tidak ada ASN Kementerian Agama yang partisan, apalagi ikut melakukan provokasi di tengah keragaman pilihan.
“ASN Kementerian Agama harus menjadi simbol kerukunan dan persaudaraan. Yakinlah bahwa kerukunan umat akan mengantarkan pada Indonesia hebat.”
Di sela acara, dibagikan juga penghargaan Satyalancana Karya Satya kepada 12 orang ASN yang telah mengabdi selama 20 dan 10 tahun di lingkungan kerja Kemenag Bangka Tengah.
Turut hadir dalam upacara ini Kapolres Bangka Tengah, Kepala Kejaksaan Negeri Bangka Tengah, serta seluruh ASN dan pegawai yang ada di Kementerian Agama Bangka Tengah.
Sumber: bangkatengah/Diskominfo