HEADLINEKAMTIBMAS

Tingkat Kerawanan Pemilu Rendah, Kapolda Babel Tetap Terapkan Pengamanan Berlapis

14
×

Tingkat Kerawanan Pemilu Rendah, Kapolda Babel Tetap Terapkan Pengamanan Berlapis

Sebarkan artikel ini

PANGKALPINANG — Kapolda Kepulauan Bangka Belitung, Irjen Pol Yan Sultra Indrajaya mengungkapkan, berdasarkan pemetaan potensi kerawanan Pemilu tingkat nasional dari Bawaslu, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung predikatnya kurang rawan secara keseluruhan.

“Namun walaupun itu tingkat kerawanannya dianggap kurang rawan, tetapi kita juga nanti akan petakan. Kita sudah mempunyai peta kira – kira mana – mana yang perlu diantisipasi untuk kita melakukan pengamanan berlapis,” ungkap dia, Selasa (17/10).

Disinggung daerah mana saja yang kira – kira berpotensi? Yan Sultra menyatakan secara umum tidak ada. Tetapi tentunya akan dilihat di daerah – daerah yang paling ramai seperti Pangkalpinang dan Bangka.

“Sama juga yang jauh – jauh, ini kaitan dengan (distribusi) logistik Pemilu, kita perlu pengamanan. Karena ada yang terluar itu saya dengar dari laporan yang kami terima, itu untuk mendistribusikan saja butuh waktu 10 jam naik kapal. Itu juga kita anggap rawan. Jangan sampai cuaca atau pun ada hal – hal lain yang bisa menghalangi daripada logistik Pemilu ini,” beber dia.

“Kondisi kemanan sampai sejauh ini masih cukup aman, cukup kondusif lah kalau untuk Bangka Belitung ini,” imbuhnya.

Berkaitan dengan Pemilu, Yan Sultra menilai kesiapan semua penyelenggara perhelatan pesta demokrasi itulah yang penting, sama halnya dengan pengamanan.

“Dan kita terus mensosialisasikan terutama aparat kemanan untuk selalu netral. Kita juga sudah sampaikan kepada penyelenggara Pemilu, bahwa Pemilu ini mau berjalan dengan sukses, harus netral setiap penyelenggara Pemilu,” terang dia.

Yan Sultra menegaskan, semua bentuk kriminalitas – kriminalitas yang muncul saat ini harus segera diselesaikan dan harus segera ditindaklanjuti. Karena banyak kejadian – kejadian yang nanti dianggap bisa berpengaruh terhadap penyelenggaraan Pemilu.

“Karena kalau sudah menjelang hari H banyak kejadian – kejadian, kan konsentrasi petugas akan terpecah. Sementara ( Pemilu) ini serentak, kami punya personil juga terbatas. Ketika kita minta bantuan mungkin tidak akan dibantu, kecuali mungkin emergency betul. Jadi ada zona – zonanya, mungkin kita bisa minta bantuan dari Sumatera,” tutur dia.

Yan Sultra membenarkan personel yang terlibat pengamanan Pemilu tidak boleh cuti, yang sakit berkepanjangan juga tidak dilibatkan, karena betul betul harus diseleksi semua.

“Karena ini juga panjang waktu operasinya dan kita sangat butuh personil,” demikian Yan Sultra. (Romlan)