HEADLINE

Terpilih Secara Aklamasi Bukan Jaminan Kepengurusan Makin Solid

20
×

Terpilih Secara Aklamasi Bukan Jaminan Kepengurusan Makin Solid

Sebarkan artikel ini

BANGKA BARAT — Terpilihnya H. Muhammad Amin sebagai Ketua KONI Bangka Barat secara aklamasi karena didukung semua cabor, tidak menjadi jaminan KONI dan segenap cabor tersebut akan menjadi semakin solid.

Ketua Tim Penjaringan dan Penyaringan ( TPP ) Bambang Setiabudi mengatakan, jawabannya bisa iya bisa juga tidak.

“Iya, artinya kalau kepengurusan KONI yang ke depan dibentuk itu memang bisa membangun sistem kerja kelembagaan yang benar-benar bisa memunculkan soliditas kepengurusan,” kata Bambang Setiabudi via WhatsApp, Minggu ( 25/2/2024 ).

Apalagi menurut dia, ada kemungkinan di periode 2024 – 2028, personal kepengurusan KONI Bangka Barat belum tentu akan diisi orang – orang periode sebelumnya. Sementara untuk membangun tim kerja yang baik perlu waktu dan banyak hal.

“Jadi kalau bicara apakah akan semakin solid, saya mau melihat dulu personal kepengurusan KONI yang bakal menjalankan amanah Musorkab di tahun 2024 – 2028 ini, meskipun pengertian aklamasi itu didukung penuh oleh cabor, ” ujarnya.

Muhammad Amin menjadi calon ketua KONI tunggal dan terpilih secara aklamasi karena tidak ada calon lain yang mendaftarkan diri.

Menurut Bambang, penyebabnya bisa jadi persyaratan dari TPP, calon ketua harus didukung minimal delapan cabor dianggap memberatkan.

Salah satu tujuan persyaratan itu dibuat berbeda dari penjaringan sebelumnya menurut Bambang, muara yang pihaknya inginkan adalah akan muncul calon pemimpin KONI dengan kualitas yang diinginkan.

“Itu adalah kualitas secara seleksi alam, secara seleksi individu, secara kapasitas, kompetensi dan jiwa pengorbanan sudah harus di depan,” cetusnya.

“Karena pemimpin KONI itu mau tidak mau dibutuhkan jiwa perjuangan, dalam hal ini pengorbanan. Banyak sisi pengorbanannya, baik materi, non materi, dukungan keluarga dan seterusnya, ” terang dia.

Bila persyaratan dianggap berat sehingga hanya muncul satu calon, menurut dia hal itu merupakan konsekuensi dari keinginan TPP bahwa seorang calon ketua KONI memang harus punya nilai lebih.

“Faktor penyebab lainnya, bisa jadi ya ( memberatkan) karena mungkin orang sudah melihat prestasi yang sudah dicapai itu menjadi beban tersendiri untuk orang-orang baru mencalonkan diri sebagai ketua KONI,”ucapnya.

Dengan terpilihnya kembali Muhammad Amin memegang komando KONI Bangka Barat, Bambang berharap ke depan akan ada peningkatan prestasi dari yang telah dicapai di Porprov VI lalu.

“Apa indikator prestasinya? itu adalah event-event resmi seperti Porprov kemarin. Kan Bangka Barat mampu, apapun sebabnya apapun bentuk perjuangannya, secara secara prestasi ada di peringkat 2 Porprov, itu adalah sejarah baru, ” sebutnya.

“Persoalannya adalah mampu nggak dipertahankan atau ditingkatkan di periode berikutnya? Dengan kepemimpinan yang sama itu juga bukan berupa jaminan, ” imbuh Bambang.

Karena menurut dia tim yang solid tentu menjadi syarat wajib untuk prestasi yang bagus. Makanya tema Musorkab kali ini “Organisasi Sehat Mewujudkan Prestasi Olahraga”.

Artinya bila organisasi berjalan baik dan solid, maka prestasi olahraga akan bisa diwujudkan.

“Harapan untuk periode ke depan tentu minimal bisa mempertahankan lah. Ukuran prestasi di peringkat kedua ( Porprov VI ), syukur bisa di peringkat pertama,” tutupnya. ( SK )