BANGKA BARAT — Sakian, salah seorang pemilik gudang sembako di Kecamatan Mentok, Kabupaten Bangka Barat mengatakan, stok beras premium masih cukup, namun beras medium memang agak berkurang.
Menurut dia sejauh ini stok beras masih tergolong aman, hanya saja harganya mahal karena terus mengalami kenaikan.
“Semua beras naik, rata-rata sama naiknya. Kalau stok premium cukup, medium agak berkurang, hanya harganya mahal,” jelas Sakkian kepada awak media, saat ditemui di gudangnya di Kelurahan Sungai Daeng, Mentok, Senin ( 26/2/24 ).
Sakian menerangkan, saat ini beras merek 188 kemasan 5 kg harganya Rp83.500. Beras RM karung kuning kemasan yang sama Rp83.500,
“Beras medium merek KTJ sekarang Rp79.000, kalau merek Sendok 5 kilo, Rp80.000, kenaikan sekitar 20.000 kalau ( dihitung ) dari bulan November.
Dia ini naik-naik terus, kadang tiap hari naik, kadang setiap minggu,” ujar Sakian.
Diakuinya, mahalnya harga beras membuat permintaan konsumen atau pembeli menjadi menurun dari biasanya.
Sementara itu menurut Apen, pemilik Toko Apen di Jalan Jenderal Sudirman, Kecamatan Mentok, dalam seminggu ini harga beras belum mengalami kenaikan, masih bertahan di angka sebelumnya.
Dia menjual semua jenis beras di tokonya, mulai dari premium, medium, termasuk beras Bulog yang saat ini sedang kehabisan stok.
“Banyak yang kita jual KTJ, Tugu Monas, Jeruk, Sendok, semua merek ada di sini. Cuma stok beras Bulog habis. Mungkin minggu depan datang lagi,” kata Apen.
Beras Bulog memang banyak diminati karena harganya yang terbilang “bersahabat” dengan kocek pembeli yaitu Rp57.000 kemasan 5 kg.
“Jadi orang beralih ke beras lain karena stok Bulog kita habis. Kalau Bulog kita tidak bisa main harga tapi kita jual di bawah harga, 5 kilo itu dikasih 57 ribu,” ujar Apen.
Sedangkan beras medium sekarang ini harganya kata dia, merek Sendok 5 kg Rp81.000. Beras 188 super 5 kg Rp85.000.
“Yang karung merah Rp84.000, Super kemasan 10 kg harganya Rp169.000. KTJ Rp79.000 karung 5 kg. Gula dan minyak goreng masih stabil. Kalau beras barangnya banyak. Cuma harganya ini yang bikin bingung, penjual dan pembeli bingung,” cetus dia. ( SK )