BANGKA SELATAN – Sekretaris Daerah Kabupaten Bangka Selatan, Eddy Supriadi mengatakan Rancangan Peraturan Daerah hari jadi Kota Toboali dalam waktu dekat akan digodok oleh panitia khusus ( Pansus).
“Hari ini baru disampaikan Raperda hari jadi kota Toboali,” ucap Eddy usai Rapat Paripurna Penyampaian Raperda tentang hari jadi Kota Toboali, Jumat (19/5/23).
Langkah selanjutnya, jelas Eddy, DPRD Bangka Selatan akan mengagendakan acara kesepakatan bersama Pemerintah Kabupaten terkait hari jadi kota tersebut. Ia berharap apa yang disampaikan berdasarkan historis sosiologis didukung oleh semua fraksi.
“Mudah-mudahan tanggal yang diharapkan bersama disepakati semua fraksi karna sejak tahun 2003, kita belum menetapkan hari jadi kota Toboali,” katanya.
Eddy menambahkan, jika sudah disepakati bersama, berarti Perda-nya tinggal disahkan oleh DPRD Bangka Selatan karena menurutnya, hari jadi kota Toboali harus didasarkan atas tinjauan kesejarahan kerajaan tua yang yang ada kaitanya dengan Kecamatan Toboali.
“Pemerintah daerah membentuk tim perumus yang bertugas menghimpun, dan merumuskan data-data yang otentik dan akurat yang dapat dijadikan dasar dalam penetapan hari jadi kota Toboali,” jelasnya.
Sementara itu, Ketua DPRD Kabupaten Bangka Selatan, Erwin Asmadi menyampaikan Raperda hari jadi kota Toboali akan dibahas dalam waktu dekat. Raperda hari jadi kota Toboali itu untuk dibahas lebih jauh.
“Penetapan hari jadi kota Toboali ini karena ada dasar pertimbangan – pertimbangan yang mendekati persamaan. Tinggal sekali lagi pembahasan, lalu kita akan sahkan,” ujar Erwin Asmadi.
Diketahui, berdasarkan beberapa seminar hari jadi kota Toboali pada 24 Oktober 1708, alasannya pertimbangan sebagai 4 momentum peristiwa penting.
Yaitu saat itu Sultan Muhammad Mansyur di angkat menjadi Raja Kesultanan Palembang Darussalam menggantikan ayahnya, Pangeran Ario Kusumo Abdurrahim.
Lalu Sultan Muhammad Mansyur yang memerintah Kesultanan Palembang Darussalam pada abad ke-18 yakni pada tahun 1706-1714 ini juga sebagai peletak dasar pembangunan Bangka Selatan karena dialah yang membangun Benteng Toboali.
Kemudian Sultan Muhammad Mansyur dikisahkan juga menciptakan lapangan kerja untuk rakyat, membenarkan penggalian timah untuk mata pencaharian rakyat sehingga kehidupan rakyat menjadi makmur.
Serta masyarakat bebas menggali tanah di mana saja untuk mendapatkan timah. Hal itulah dijadikan dasar lahirnya Kota Toboali, bermula dari kata “TEBOK” dan “ALIH”, lalu karena ucapan tersebut berbunyi menjadi Toboali. (Suf)