BANGKA BARAT — Banyaknya persoalan yang bermunculan dari program pupuk bersubsidi membuat Presiden RI Joko Widodo membuat terobosan merombak kebijakan tersebut menjadi program Bantuan Langsung Pupuk ( BLP ).
“Pada program ( BLP ) ini nanti harga pupuk non subsidi dan subsidi harganya akan sama. Urea untuk bersubsidi kalau sekarang kan 2.300. Kalau non subsidi mendekati 7.000 sampai 8.000 di petani. Nanti semuanya akan sama, di semua toko tidak ada lagi pembeda pupuk subsidi dan non subsidi,” jelas Direktur PT. Pupuk Indonesia Rahmat Pribadi, saat audiensi dengan Bupati Bangka Barat H. Sukirman dan jajaran di OR I Setda Bangka Barat, Jum’at ( 6/10/2023 ).
Menurut Rahmat yang membedakannya adalah, setiap petani akan dibukakan rekening di Bank BRI yang uangnya akan diisi pemerintah. Para petani bisa menebus pupuk ke toko – toko yang disiapkan dengan uang yang tersedia di rekening BRI.
“Seumpama duitnya tidak cukup petani bisa menambah volume pupuknya dengan menggunakan dana mandiri atau sendiri. Ini kami diminta untuk mengimplementasikan sistemnya,” ujar dia.
Untuk itu sudah enam provinsi di Indonesia yang dipersiapkan untuk uji coba program tersebut yakni Aceh, Sumatera Utara, Bangka Belitung, Kalimantan Selatan, Sulawesi Tenggara dan Bali.
Dikatakan Rahmat, pada rapat terakhir yang dipimpin Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko dua minggu lalu, dari enam provinsi tersebut, maka Provinsi Bangka Belitung dipilih untuk uji coba BLP di bulan November tahun ini.
“Kenapa Bangka Belitung ? karena memang relatif boleh dibilang jumlah pupuk subsidinya tidak banyak, lokasinya dalam satu pulau. Jadi kalau ada apa-apa kita cepat merecover,” katanya.
Selanjutnya jelas dia akan digelar lagi rapat terbatas yang dipimpin langsung Presiden Joko Widodo untuk memutuskan Bangka Belitung akan diujicobakan. Untuk itu ia minta dukungan Pemerintah Kabupaten Bangka Barat.
“Meskipun kenapa uji cobanya kecil? Tapi kita patut berbangga, dari Bangka Belitung inilah perubahan kebijakan pupuk nasional akan dimulai. Kita di Jakarta melakukan perencanaan, kita uji cobakan di sini Insya Allah nanti akan menjadi acuan bagi kebijakan secara nasional,” tutupnya.
Di lain pihak, Bupati Bangka Barat H. Sukirman menyambut baik rencana tersebut. Dia pun sudah menyampaikan semua keluhan masyarakat petani terkait pupuk kepada PT. Pupuk Indonesia.
“Hari ini atas nama kepentingan masyarakat kita coba sambil bagaimana mestinya. Yang jelas untuk subsidinya berubah tapi tetap yang berhak sesuai NIK, tetap sampai. Dan tolong nanti dari dinas terkait lebih diperdalam. Jadi saya menangkapnya niat baik ini jangan sampai tidak disambut dengan baik. Jadi kami akan bantu Pak Insya Allah,” kata Sukirman. ( SK )