BANGKA BARAT — Terganggunya
jalur transmisi Kenten – Tanjung Api-api Sumatera Selatan yang menyebabkan PLN terpaksa melakukan pemadaman listrik secara bergilir di Pulau Bangka, sangat berpengaruh terhadap kegiatan masyarakat, termasuk operasional Perumdam Tirta Sejiran Setason, Kecamatan Muntok, Kabupaten Bangka Barat.
Menurut Direktur Perumdam Tirta Sejiran Setason Najamuddin, pemadaman listrik bergilir sangat besar pengaruhnya pada operasional pendistribusian air kepada masyarakat.
Padamnya listrik membuat pengaliran air menjadi tersendat, bahkan tidak sampai ke rumah – rumah pelanggannya.
“Besar sekali pengaruhnya. Jadi gini, seharusnya kan operasional PDAM ini dari subuh sampai jam setengah 7 sore ( 18.30 WIB ), nah PLN ini memberlakukan mati lampu itu kan dari jam 9 sampai sore jam 5, artinya ketika kami ingin mendistribusikan air, airnya belum sampai ke rumah masyarakat, ( listrik ) PLN sudah mati,” jelas Najamuddin via telepon, Jum’at ( 24/3/23 ).
Sebagai jalan keluarnya, pihak Perumdam berkoordinasi dengan PLN Rayon Muntok untuk mengatasi permasalahan tersendatnya aliran air kepada masyarakat akibat pemadaman listrik.
Menurut Najam, PLN Rayon Muntok meminjamkan tiga unit genset. Masing – masing akan digunakan di tiga lokasi sumber air baku Perudam, yakni Kolam Argo Tirto di kaki Tahura Menumbing, Jalan Ledeng serta Kampung Puput, Kelurahan Sungai Daeng.
“Nah itu mudah-mudahan bisa mengatasi sedikit sementara waktu. Tapi kami tetap usaha hari ini baru dicoba gensetnya baru dua yang datang satunya belum,” imbuh Najamuddin.
Sejak kemarin Perumdam sudah merasakan dampak pemadaman listrik dengan banyaknya keluhan masyarakat yang tidak bisa mendapatkan air.
Menurut Najamuddin para pelanggan yang dekat dengan Kantor Perumdam seperti Kampung Senang Hati atau Kelurahan Sungai Daeng dan sekitarnya semestinya tidak terlalu terdampak. Namun untuk para pelanggan yang jauh, memang macetnya pendistribusian air sangat dirasakan.
“Masalah itu di Jalan Raya Peltim, Gang Siswa, Kampung Sawah. Kalau yang lain – lainnya nggak masalah,” katanya.
Untuk daerah operasional di Kolong Dusun Terabik, Desa Belo Laut dan sekitarnya, Perumdam menyiasati pendistribusian air dengan cara menyesuaikannya dengan jadwal pemadaman bergilir.
“Jadi misalnya listik mati siang dan malam hidup, nah malam kami nyalakan. Jadi pelanggan juga bisa melihat – lihat, misalnya malam hidup kami hidupkan mesinnya,” jelasnya.
“Tapi daerah – daerahnya ujung kayak Kodim, Jalan Pait, itu masalah, kan itu dari Terabek. Air belum sampai listrik sudah mati. Jangka mati itu terlalu ini jadi benar – benar masalah saya dengan PLN ini,” imbuhnya.
Najamuddin meminta para pelanggan agar bersabar sambil menunggu pihak PLN melakukan perbaikan gangguan yang sedang terjadi saat ini. Pihaknya pun selalu berkoordinasi dengan PLN Rayon Muntok dan berusaha agar distribusi air tetap lancar.
“Untuk pelanggan harap bersabar sambil menunggu perbaikan PLN dan kami pun sudah koordinasi dengan pihak PLN untuk berusaha mengatasi pengaliran air ini. Dan apabila ada pelanggan yang sangat terdesak kami sanggup bantu pakai suplai dari mobil tangki secara gratis,” tutupnya. ( SK )