PANGKALPINANG – Rumah Dinas Kapolres Bangka Tengah, AKBP Dwi Budi Murtiono, dikabarkan kemalingan. Pelaku berhasil menggasak uang senilai Rp850.000.000,00 dari brankas milik perwira melati dua tersebut.
Ironisnya, pelaku merupakan ADC atau ajudannya sendiri, yang memang memiliki akses keluar masuk rumah dengan mudah. Pelaku diketahui berinisial G dan S, keduanya berpangkat Bripda.
Diketahui G maupun S melancarkan aksinya pada saat rumah dalam keadaan sepi. G berhasil mengambil uang sebesar Rp370 juta dari dalam brankas pada 7 Maret 2023.
Sementara S berhasil mengambil uang sebesar Rp480 juta dari dalam brankas tersebut pada 27 Februari 2023.
Uniknya lagi, uang hasil mencuri tersebut dibagikan kepada teman-temannya yang berinisial D sebanyak Rp16 juta, A sebanyak Rp21,7 juta, DU sebanyak Rp43,8 juta dan C sebanyak Rp60 juta.
Kabid Humas Polda Babel, AKBP Jojo Sutarjo, mengatakan tersangka melakukan pencurian uang dengan cara masuk ke dalam kamar rumah dinas Kapolres Bangka Tengah ketika dalam keadaan sepi, yang mana pada saat itu Kapolres dan sang istri sedang berada di luar.
Lanjutnya, sesampainnya di kamar, tersangka langsung membuka box container warna hitam dan hijau yang diletakkan di dekat jendela kamar dan mengambil uang dalam berangkas.
“G dan S ini merupakan ADC Kapolres, maka mempunyai akses untuk masuk ke dalam rumah,” ungkap Jojo saat Konfrensi Pers di Polres Bateng, Jumat (14/4/2023).
Jojo menambahkan, kedua pelaku dan barang bukti sudah diamankan dan dibawa ke Polres Bangka Tengah untuk ditindaklanjuti sesuai hukum yang berlaku.
“Atas kejahatannya pelaku ini diduga melanggar pasal 362 KUHP Pidana dengan ancaman hukuman penjara maksimal 5 tahun atau denda sebanyak-banyaknya Rp900 ribu,” ujarnya.
Sementara AKBP Dwi Budi Murtiono mengatakan, uang sebanyak Rp850 juta tersebut akan digunakan untuk biaya operasi sang keponakan.
Bahkan saat menjelaskan hal tersebut, mata AKBP Budi Dwi Murtiono nampak berkaca-kaca dan terdiam selama beberapa detik.
“Jadi saya bisa jelaskan, bahwa uang tersebut akan kami gunakan untuk operasi keponakan saya, dan uang ini kami pinjam dari keluarga kami,” kata Budi. (Dika)