HEADLINEHUKRIM

Keluarga Curiga Valentinus Tewas karena Dihabisi

19
×

Keluarga Curiga Valentinus Tewas karena Dihabisi

Sebarkan artikel ini

BANGKA TENGAH — Penyebab kematian Valentinus Benny Gunawan (36) mantan anggota polisi Polres Bangka Tengah, hingga saat ini masih misterius dan belum menemukan titik terang, sehingga pihak keluarganya menduga Valen meninggal karena dibunuh dengan cara profesional.

Sebelumnya, Valen ditemukan sudah tidak bernyawa di Kolong Memban, eks tambang PT Koba Tin pada 26 Agustus 2023 lalu.

Orang tua korban Bernadus, mendesak pihak kepolisian bekerja profesional dan transparan, sehingga penyebab kematian Valen bisa benar-benar terungkap.

“Kami masih sabar dan percaya polisi, tetapi sampai hari ini belum ada kejelasan penyebab dan pelaku kematian anak kami Valentinus Beny Gunawan, karena itu kami mendesak polisi bekerja profesional dan transparan, jangan ada hal-hal yang ditutupi,” ujarnya Minggu (10/9/23).

Lanjut Bernadus, pada saat mayat korban ditemukan, ia mengakui, tidak terdapat tanda-tanda kekerasan, namun pihak keluarga menduga anaknya meninggal karena dihabisi dengan terencana.

“Memang saat korban ditemukan tidak ada tanda kekerasan, tapi kami keluarga mendapat petunjuk, dan kami akui petunjuk itu tidak bisa dibuktikan secara rasional serta tidak bisa dijadikan alat bukti,” tuturnya.

Dijelaskan Bernadus, petunjuk yang pihaknya yakini, korban duduk di pondok makan dengan cabe. Karena kepedasan, korban meminta minum dan diberikan air. Menurut dia ada tekanan di leher Valen, tapi memang tidak meninggalkan bekas.

“Dalam petunjuk itu, korban ini duduk di pondok sambil makan dengan cabe, karena kepedasan lalu korban meminta air minum, setelah minum air, korban menjadi lemas kemudian lemas, korban berpikir seorang rekan kerjanya bisa membantu, ternyata tidak. Lalu korban diangkat dan dibuang ke kolong di belakang pondok oleh orang yang gunakan topeng. Sempat ada tekanan di leher korban tetapi tidak terlalu kuat sehingga tidak ada bekas. Sekali lagi ini petunjuk tidak bisa dibuktikan secara rasional tetapi hanya kami yakini sebagai adat dan budaya kami,” terangnya.

Masih kata Bernadus, beberapa petunjuk secara adat dan budaya terkonfirmasi, ditemukan cabe, batu ulakan cabe juga diamankan polisi.

“Selain itu petunjuk secara adat dan budaya juga terkonfirmasi soal seorang rekan kerja yang terpikir korban bisa membantu sekarang diperiksa sebagai saksi,” ungkap Bernadus.

Lebih lanjut Bernadus menjelaskan petunjuk secara adat dan budaya menunjukkan lokasi persis di belakang pondok. Akan tetapi ada yang berusaha menunjukkan lokasi jauh dari pondok.

“Kami masih sangat percaya polisi. Dan sampai sekarang kami masih sabar. Tetapi jangan main-main untuk mengungkap penyebab dan pelaku. Kami minta diungkap secara transparan, jangan ada yang ditutup – tutupi dan terkesan melindungi oknum-oknum tertentu. Kami desak segera ungkap penyebab dan pelaku. Jika tidak keluarga akan mencari sendiri dengan cara sendiri dan mengantarkannya ke pihak kepolisian,” bebernya.

Terpisah, Kasat Reskrim Polres Bangka Tengah IPTU Fajar Riansyah Pratama saat dihubungi melalui pesan WhatsApp menyampaikan penyebab kematian Valen belum dapat dipastikan dan masih menunggu hasil otopsi.

“Untuk saat ini indikasi belum ditemukan. Tapi masih menunggu hasil otopsi untuk memastikan,” kata Fajar singkat. ( Hariyana )