BANGKA BARAT — Ratusan warga Mentok Asin yang didominasi ibu – ibu rumah tangga menolak himbauan dan penertiban tambang timah di perairan laut Tembelok, yang baru dibuka sehari sebelumnya, Minggu ( 17/09/2023 ).
Para IRT tersebut menggelar aksi protes saat Tim Gabungan Sat Polairud, Kodim, TNI AL melakukan himbauan serta penertiban tambang di perairan Tembelok, Kelurahan Tanjung, Kabupaten Bangka Barat.
Dalam orasinya mereka mendukung penuh aktivitas tambang timah di Tembelok. Alasannya sebagai sumber untuk mendapatkan rezeki dan bisa membangkitkan perkonomian masyarakat setempat.
Seperti yang diungkapkan Fit, ibu satu anak warga asli Mentok Asin. Dia berharap kegiatan penambangan timah di Tembelok mendapat dukungan dari aparat penegak hukum dan pemerintah, sebab aktivitas tersebut sebagai upaya perbaikan perkonomian masyarakat Mentok Asin dan sekitarnya.
“Ini sangat membantu perekonomian dan memiliki manfaat bagi warga Mentok Asin dan sekitar, salah satunya menarik pekerja dari warga setempat untuk mengurangi pengangguran di sekitarnya,” kata fit.
Selain itu Yuni, juga warga Mentok Asin mengungkapkan harapannya pemerintah dan aparat penegak hukum ada kebijakan agar kegiatan tambang dapat beroperasi.
“Kami berharap kebijakan pemerintah dan APH mendukung tambang timah Tembelok beroperasi, mengingat warga dan nelayan sekitar merasa senang dengan dimulainya aktivitas pertambangan,” harapnya.
Di sisi lain Kabag Ops Polres Bangka Barat Kompol Albert Daniel Tampubolon, seizin Kapolres Bangka Barat, mengatakan penertiban dilakukan atas perintah Kapolres dan Danlanal, sehingga mereka beserta jajaran turun ke lapangan. Namun dia menyatakan sudah menyampaikan aspirasi ibu – ibu.
“Aspirasi dari ibu – ibu sudah disampaikan namun bukan kapasitas kami yang dapat memberikan izin untuk jalan atau tidak. Hasil dari penertiban kami mendapatkan segala informasi yang ada di sini, termasuk aspirasi ibu – ibu semua, itu akan kami laporkan dan tidak ada yang kami tutup – tutupi,” kata Kompol Albert. ( Roki )