BANGKA BARAT — RSUD Sejiran Setason didatangi dua orang penyurvei dari Lembaga Akreditasi Fasilitas Kesehatan Indonesia (Lafki) dalam rangka Survei Luring Akreditasi rumah sakit milik Kabupaten Bangka Barat tersebut, Senin ( 17/7/2023 ).
Kedua surveyor yakni Ratna Indrawati dan Adhi Permana, didampingi Wakil Bupati Bangka Bong Ming Ming, Direktur RSUD Sejiran Setason Ratnosoppi serta Kepala Dinas Kesehatan Muhammad Safi’i Rangkuti.
Ratna Indrawati mengatakan pihaknya kali ini akan menelaah seluruh dokumen yang dimiliki RSUD Sejiran Setason sesuai pedoman dari Kemenkes RI dan akan melakukan survei dan verifikasi.
“Hasilnya nanti akan kita sampaikan ke Kemenkes. Dari Kemenkes nanti baru akan diverifikasi lagi dan hasilnya akan kita tunggu. Semua dokumen yang dikirim sudah kita cek dan periksa,” kata Ratna.
Menurut dia tidak menutup kemungkinan dokumen yang telah disampaikan RSUD dalam proses akreditasi masih ada yang harus dilengkapi. Namun ia mengatakan kemungkinan gagal tidak ada, sebab semua tahapan memiliki tingkatan.
Adhi Permana menambahkan, survei luring ( luar jaringan ) ini merupakan tindak lanjut dari survei daring ( dalam jaringan ) yang telah dilakukan pada Jumat (14/7/2023) lalu. Sedangkan kunjungan mereka bermaksud meninjau secara langsung dokumen yang disampaikan dan kondisi di lapangan.
“Jadi hari ini dan besok akan kita survei langsung ke lapangan untuk melihat kesesuaian dokumen yang sudah kita terima dengan fakta yang ada di lapangan. Kita wawancara pemilik, manajemen, dokter-dokter perawat dan seluruh nakes yang melayani di rumah sakit,” ujar dia.
Bahkan kata Adhi tenaga non kesehatan seperti cleaning service, Satpam, juga akan diwawancarai. Pihaknya akan melihat secara keseluruhan dengan tujuan bisa memperbaiki nilai RSUD dalam survei daring yang sudah dilakukan .
“Itu yang akan kita rekomendasikan kepada lembaga dan Kemenkes,” tambah Adhi.
Sementara itu Wakil Bupati Bangka Barat Bong Ming Ming menyampaikan apresiasinya kepada RSUD Sejiran Setason yang telah berusaha meningkatkan mutu pelayanan kesehatan melalui proses pendaftaran akreditasi.
Menurut BMM hal itu penting agar RSUD Bangka Barat ini memiliki standar pelayanan kesehatan.
“Dan untuk memenuhi standar itu harus ada yang mengawasi dan salah satunya apa yang dilakukan surveior seperti Bu Ratna dan Dokter Adhi ini,” ujar BMM.
Namun lanjut Wabup akreditasi bukan tujuan utama, meskipun RSUD dapat meraih akreditasi dari tingkat dasar sampai dengan paripurna. Sebab menurut dia yang terpenting adalah memberikan pelayanan sesungguhnya kepada masyarakat.
“Saya rasa program ini sudah benar dibuat pemerintah. Tinggal bagaimana yang di bawah harus mempersiapkan diri dan sesuai standarisasi dari Kemenkes dan Insya Allah kalau itu dilakukan bisa memberikan pelayanan yang maksimal dan prima untuk masyarakat Bangka Barat,” tutup BMM. ( SK )