BANGKA BARAT — Masalah pengangguran bisa diselesaikan dengan dua cara, pertama, menjadikan mereka pegawai dan kedua, menjadikan mereka entrepreneur, yang dengan bisnis atau usahanya bisa membuka lapangan pekerjaan baru bagi tenaga kerja lainnya.
Hal itu diungkapkan Wakil Bupati Bangka Barat Bong Ming Ming ( BMM ) saat menghadiri Kuliah Umum UMKM, Peluang, Pemberdayaan dan Strategi Pemasaran oleh HIPMI Bangka Barat, di Resto Rumah Kebun, Kecamatan Mentok, Sabtu ( 6/1/2023 ).
“Yang paling mudah itu yang kedua, entrepreneur. Jadi mindset yang harus dibangun itu masyarakat kita tidak hanya menjadi seorang pekerja, tapi menjadi seorang entrepreneur,” kata BMM.
Menurut BMM, di kalangan etnis Tionghoa yang memang rata – rata berkecimpung sebagai pedagang, mereka telah mendidik anak – anaknya tentang tata cara berdagang sejak usia dini. Sehingga tanpa disadari karena edukasi yang diberikan tersebut hasilnya mereka bisa menjadi pedagang handal.
Mental seperti itu menurut dia harus dimiliki pelaku UMKM. Jatuh bangun dalam dunia usaha merupakan hal biasa.
“Makanya pelaku UMKM itu harus membangun mental dulu. Anda belum bisa dibilang seorang pengusaha kalau dia belum jatuh. Jatuh itu biasa itu menandakan anda pengusaha, tapi harus cepat move on,” katanya.
Ditegaskan Wabup, seorang pedagang harus cepat bangkit setelah terjatuh dan menata kembali usahanya agar tidak terpuruk lagi.
Pemda Bangka Barat pun kata BMM melihat UMKM sebagai sektor yang sangat penting, terutama dalam hal membuka lapangan pekerjaan. Bahkan hanya dalam kurun waktu dua tahun, tenaga kerja yang terserap dari sektor ini cukup signifikan.
“Saya melihat apa yang saya lihat di Bangka Barat ini, dulu saya pernah bilang 1.000 lapangan pekerjaan. Ternyata dua tahun dari 2020 – 2022 itu lapangan pekerjaan itu sudah terbuka 5.000 tanpa disadari. Sumbangan terbesar 60 sampai 70 persen itu dari pelaku UMKM, pencipta lapangan pekerjaan terbesar,” cetus dia.
“Maka anda – anda ( pelaku UMKM ) ini pahlawan bagi Kabupaten Bangka Barat. Kami bersama Pak Bupati, pemerintah Kabupaten Bangka Barat melihat UMKM ini sebuah sektor penting,” imbuhnya.
Karena itu BMM mengapresiasi kegiatan yang dimotori Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI) Bangka Barat ini. Sebab para pelaku UMKM harus diberikan edukasi yang lebih luas agar dapat mengembangkan diri.
“Event-event seperti ini sangat penting untuk memberikan edukasi kepada kawan-kawan UMKM yang mungkin selama ini hanya berputar sesama mereka dan sebagainya, tapi dengan adanya kegiatan-kegiatan seperti ini, Insya Allah bisa menumbuhkembangkan minimal membuka pola pikir para pelaku UMKM,” katanya.
Ketua HIMPI Bangka Barat Risdian, mengatakan tujuan kegiatan ini memberikan edukasi bagi para pelaku UMKM agar memahami cara memasarkan produk – produknya dari para akademisi yang dihadirkan sebagai narasumber.
“Agar pelaku UMKM kita ilmunya juga dapat dari sejumlah guru besar selaku narasumber, dari sisi edukasinya terkait strategi pemasaran,” ujar Risdian.
Kuliah umum tersebut diikuti sejumlah pelaku UMKM Bangka Barat dan menghadirkan beberapa narasumber diantaranya, guru besar Universitas Sriwijaya Prof Nurhayati dan Prof Irwin Bizzy Abubakar serta Dosen Pascasarjana Jakarta Dr Bambang Dwi Hartono. ( SK )