PANGKALPINANG – Bidang Informasi dan Komunikasi Publik (IKP) Diskominfo Provinsi Kepulauan Bangka Belitung mengadakan “Workshop Disinformasi di Era Manipulasi Media Digital”, di Bangka City Hotel, Pangkalpinang, Senin (18/12/23).
Kegiatan itu dilaksanakan dalam rangka kegiatan Focus Group Discussion (FGD) pendapat umum penjaringan opini dan aspirasi publik atas isu yang sedang berkembang.
Kabid E-Goverment Diskominfo Babel Muhammad Erisco Nurrahman, mewakili Kadiskominfo Sudarman mengatakan, kegiatan ini diadakan dalam rangka memberikan pengetahuan kepada generasi muda, dalam hal bagaimana menerima dan menyebarkan informasi.
“Kegiatan ini dilaksanakan guna memberi pengetahuan kepada adik-adik, dalam hal bagaimana menerima informasi yang benar dan bisa disebarluaskan kepada khalayak. Jadi, memang kita sangat perlu melakukan saring sebelum sharing,” ujar Erisco.
Pada era yang super canggih saat ini membuat kebanyakan siswa maupun mahasiswa memang sudah hidup berdampingan dengan teknologi. Untuk itu, FGD yang diikuti oleh 90 siswa dan mahasiswa se-Pulau Bangka ini, kata Erisco bertujuan untuk mengajak generasi muda agar memanfaatkan gawainya secara bijak.
“Sekarang kan adik-adik, rata-rata sudah memiliki gawai. Nah, untuk itu perlu untuk memanfaatkannya secara bijak, agar nanti bisa menyebarluaskan dengan sebaik-baiknya dan tidak melanggar hukum,” ujarnya.
Sementara itu salah satu pemateri dalam workshop tersebut, yakni AKBP Jamal Fathur Rakhman sebagai Kepala Subdit V Siber Dit Reskrimsus Polda Babel mengatakan, menggunakan media sosial tidak boleh asal membagikan informasi diri.
Hal itu dapat membahayakan diri, karena bisa saja dipergunakan untuk tindak kriminal. Sebab menurutnya semakin banyak informasi diri yang dibagikan melalui media sosial, maka semakin besar pula tingkat kehati-hatiannya.
“Tidak apa-apa apabila adik-adik mau menjadi selebgram, youtuber dan sejenisnya. Tapi, saya ingatkan adik-adik untuk jangan latah bermedsos. Semuanya di-upload, karena semakin banyak informasi atau data yang kita bagikan ke medsos, maka kita pun harus semakin berhati-hati,” katanya.
Hadirnya materi-materi yang merambah generasi milenial dan Z ini banyak mendapatkan perhatian siswa dan mahasiswa yang hadir. Mereka menunjukkan antusiasme dengan melayangkan berbagai pertanyaan pada setiap sesi, atau topik yang berbeda kepada masing-masing pemateri yang dihadirkan Diskominfo Kepulauan Babel.
Selain para siswa dan mahasiswa dari berbagai sekolah dan perguruan tinggi di Pulau Bangka, workshop juga mengikutsertakan beberapa organisasi keperempuanan seperti TP PKP, Dharma Wanita Persatuan (DWP), juga organisasi keagamaan Badan Kontak Majelis Taklim (BKMT) Kepulauan Babel.
Adapun materi yang diberikan pada workshop tersebut yaitu penanganan dan pencegahan disinformasi di era manipulasi media digital oleh Kasubdit V Siber Dit Reskrimsus AKBP Jamal Fathur Rakhman dan PS Panit I Subdit V Siber Dit Reskrimsus Ipda Reza Pahlevi.
Kemudian, materi tentang awarness keamanan informasi oleh Riswanto (Bidang Persandian dan Keamanan Informasi Diskominfo), literasi digital dan pemanfaatan teknologi informasi oleh Muhammad Erisco Nurrahman (Kabid E-Government dan Statistik Diskominfo), serta materi kenali media terpercaya supaya bisa “saring sebelum sharing” oleh Deo Ichdiawan (Bidang Informasi dan Komunikasi Publik Diskominfo). ( Red )
Sumber: Diskominfo Pemprov Babel.