HEADLINEPEMPROV BABEL

BMM Akui Keuangan Bangka Barat sedang Susah

3
×

BMM Akui Keuangan Bangka Barat sedang Susah

Sebarkan artikel ini
Wakil Bupati Bangka Barat Bong Ming saat menghadiri Makan Duren Bersama di Kantor Desa Pangek, bersama Kades Sarmin, Kapolres AKBP Ade Zamrah, Dandim 0431/BB Letkol Inf Kemas Muhammad Nauval, Ketua PN Mentok Iwan Gunawan, Jumat ( 12/1 ).

BANGKA BARAT — Wakil Bupati Bangka Barat Bong Ming Ming mengatakan, dirinya mempunyai keinginan besar untuk membangun Bangka Barat menjadi menjadi kabupaten yang maju, sejahtera dan bermartabat, termasuk Desa Pangek.

Hal itu ia katakan menanggapi permintaan Kepala Desa Pangek Sarmin kepada pihak kabupaten untuk mendukung berbagai program desa, antara lain pembuatan SIM dan umroh gratis bagi warga dan pengembangan lima bukit penghasil durian di desanya.

“Kalau Desa Pangek mengalami keterbatasan anggaran, kabupaten juga mengalami hal yang sama,” ujar Bong Ming Ming saat acara Makan Durian Bersama, di Kantor Desa Pangek, Kecamatan Simpang Teritip, Jumat ( 12/1/24 ).

Menurut Wabup BMM, Pemda pun mengalami keterbatasan anggaran karena beberapa penyebab, yaitu pandemi Covid – 19, Porprov VI 2023 serta Pilkada tahun 2024, sehingga anggaran banyak tersedot untuk hal – hal itu.

Bahkan menurut dia, defisit yang dialami Bangka Barat di masa awal ia menjabat wakil bupati, sempat mencapai di atas 1 triliunan, dan selanjutnya berangsur turun ke angka 800 miliar rupiah. Saat ini pun anggaran Bangka Barat kata BMM hanya tersisa kurang lebih Rp50 miliar.

“Artinya dana sekian banyak juga tersedot ke sana. Kalau mau jujur cuma tinggal sekitar 50 lebih miliar yang dibagikan ke seluruh dinas untuk membangun Bangka Barat ini,” terang dia.

“Jadi itulah sisa anggaran yang ada di Kabupaten Bangka Barat. Saya rasa satu kecamatan 10 miliar saja nggak cukup karena kita punya enam kecamatan,” imbuhnya.

Oleh karena itu kata BMM, Pemda selalu berpikir keras bagaimana caranya agar defisit bisa diatasi, di antaranya, pendapatan asli daerah ( PAD) harus digenjot serta melakukan penghematan. Pelaksanaan pembangunan pun dilakukan dengan melihat skala prioritas.

“Lihat apa yang menjadi prioritas di semua pembangunan, contoh seperti yang Pak Kades disampaikan tadi bikin SIM gratis umroh, nanti. Banyak hal ibadah yang bisa kita lakukan daripada umroh, kalau belum mampu jangan jangan dilaksanakan, kalau sudah mampu nggak apa-apa,” ucapnya.

Menurut BMM bila anggaran umroh gratis digunakan untuk kegiatan pembangunan yang manfaatnya luas dirasakan masyarakat, hal itu tentu lebih baik, misalnya pembangunan di bidang pendidikan.

“Tapi saya punya mimpi besar untuk Desa Pangek ini. Kita selalu melihat skala prioritas di sebuah desa seperti di Desa Pangek dia punya potensi Bukit Pelangas yang lima bukit itu,” ujarnya.

Lima bukit yang dimaksud yakni Bukit Penaber, Bukit Batu, Bukit Betang, Bukit Deril dan Bukit Anak, dengan potensi hamparan kelekak atau kebun duriannya. Menurut BMM potensi ini sangat mungkin untuk dikembangkan.

“Saya dulu pernah ke situ, memang salah satu kendalanya adalah jalannya. Kalau akses jalan itu dibuka Insya Allah dan itu hanya berlaku setahun sekali setiap musim durian. Tetapi minimal pas musim duren ada sesuatu yang bisa kita lakukan di sana,” kata BMM.

Wabup pun meminta Kepala Desa Pangek untuk bersabar. Di tahun 2025 mendatang, Pemda akan menganggarkan perbaikan akses jalan ke lima bukit tersebut.

“Jadi Pak Kades bukannya tidak mau membantu, kondisi keuangan kabupaten sedang kesusahan. Sabar, Pak Kades kan 9 tahun, Insya Allah doakan kita tetap bersama-sama, tidak mungkin saya melupakan Simpang Teritip apalagi Desa Pangek,” ujarnya. ( SK)

Sumber: portaldutaradio.com