BANGKA TENGAH — Sebagai ungkapan rasa syukur atas musim panen padi tahun ini, warga Desa Namang, Kecamatan Namang, Kabupaten Bangka Tengah melaksanakan acara adat Suku Mangkanau “Murok Jerami” , Senin ( 30/1/23 ).
Acara tersebut dihadiri Pj. Gubernur Provinsi Kepulauan Bangka Belitung Ridwan Djamaluddin, Dirjen PDP Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi,
Plt. Kepala BSIP Kepulauan Bangka Belitung, Agus Wahyana Anggara
Bupati Bangka Tengah, Algafry Rahman serta para pejabat dari Pemprov Babel dan Pemkab Bangka Tengah.
Plt. Kepala BSIP Kepulauan Bangka Belitung Agus Wahyana Anggara mengatakan, Desa Namang terkenal sebagai salah satu daerah penghasil beras di Bangka Belitung.
“Beras yang diproduksi di sini sangat laku di pasaran. Masyarakat Bangka Belitung terbiasa mengkonsumsi beras Namang,” kata Agus.
Hal itu dibenarkan Kepala Dinas
Pertanian dan Ketahanan Pangan Pemprov Babel Edi Romdhoni. Menurut dia beras Namang selalu ditunggu – tunggu masyarakat Bangka Belitung.
Salah satu varietas padi lokal yang terkenal di Desa Namang adalah padi mahadi. Jenis padi ini ini pertama kali dibawa dari Desa Rias, Kecamatan Toboali, Kabupaten Bangka Selatan oleh seorang petani Desa Namang.
Padi mahadi termasuk berumur genjah, dengan usia panen 100 hari setelah tanam. Tinggi tanamannya 65-70 cm, dan gabahnya tidak mudah rontok dari malai.
Beras varietas mahadi berupa beras merah dengan tekstur nasi pulen, sehingga banyak disukai oleh masyarakat.
BSIP Kepulauan Bangka Belitung bersama Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kabupaten Bangka Tengah telah melakukan upaya mendaftarkan padi mahadi ke PVTPP untuk melindungi dan melestarikannya sebagai varietas padi lokal Kepulauan Bangka Belitung.
Apabila telah memiliki tanda daftar varietas, padi mahadi dapat dimanfaatkan lebih luas sehingga masyarakat memperoleh nilai ekonomi dari varietas lokal tersebut. ( Rilis)