BANGKA SELATAN — Hari ini, Rabu (25/10/23) Kota Toboali merayakan hari jadinya yang ke – 315. Hari ulang tahun Kota Toboali diperingati pada tanggal 25 Oktober setiap tahunnya.
Hal ini mengacu kepada masa pemerintahan Susuhunan Sultan Muhammad Mansyur Jayo Ing Logo yang untuk pertama kali muncul istilah Toboali.
Istilah Toboali sebagai nama teknologi penambangan timah pribumi maupun sebagai parit penambangan timah yang juga berpotensi sebagai benteng pertahanan pemukiman.
Dijelaskan Ketua DPRD Bangka Selatan Erwin Asmadi, bahwa Susuhunan Sultan Muhammad Mansyur Jayo Ing Logo melanjutkan kebijakan politik dan ekonomi Kesultanan Palembang Darussalam yang telah dicetuskan oleh ayahnya Susuhunan Sultan Abdurrahman.
“Yaitu membangun benteng-benteng atau kubu/parit pertahanan yang berfungsi untuk pertanian, perkebunan dan pertambangan. Sultan Abdul Rahman meninggal pada 10 Desember 1706, pada tanggal 25 Oktober 1708, mengumumkan bahwa ia ingin segalanya untuk menjadi sebaik di masa pemerintahan ayahnya,” ujarnya.
Melalui hasil penelitian sejarah, lanjut Erwin, penelitian arkeologi, analisis peta dan sejarah toponimi Toboali maka diusulkan hari jadi Kota Toboali pada tahun 1708 Masehi.
Dengan tanggal dan bulan mengacu pada masa Susuhunan Sultan Muhammad Mansyur Jayo Ing Lago (memerintah tahun 1702-1711 Masehi), menyampaikan pidato untuk melanjutkan kebijakan politik dan ekonomi Kesultanan Palembang Darussalam yang dicetuskan oleh ayahnya Susuhunan Sultan Abdurrahman.
“Yaitu membangun benteng-benteng atau kubu/parit pertahanan yang berfungsi untuk pertanian, perkebunan dan pertimbangan timah pada daerah yang berstatus sindang pada tanggal 25 Oktober” pungkasnya. (Suf)