BANGKA SELATAN — Seorang anak buah kapal ( ABK ) KM Laila bernama Edi ( 35 ) hilang di sekitaran Pulau Maspari, Kabupaten Ogan Komering Ilir, Provinsi Sumatera Selatan, Selasa ( 31/1/2024 ).
Kepala Kantor Pencarian dan Pertolongan Pangkalpinang I Made Oka Astawa dalam keterangan tertulisnya mengatakan, KM Laila sebelumnya berangkat melaut dari Pelabuhan Suka Damai, Kecamatan Toboali, Kabupaten Bangka Selatan pada 29 Januari 2024 menuju Fishing Ground di perairan Pulau Maspari bersama rekan ABK lainnya.
Menurut I Made, pada hari selanjutnya Selasa 31 Januari, diperkirakan pukul 10.00 WIB, Edi warga Suka Damai, Kecamatan Toboali itu tidak terlihat berada di kapal.
“Padahal sebelumnya korban berada di sisi kapal dan diduga terjatuh di sekitaran Pulau Maspari,” kata I Made Ostawa, Jum’at ( 2/2/24 ) siang.
Rekan Edi yang menyadari bahwa temannya itu tidak lagi berada di kapal berusaha melakukan pencarian dengan menelusuri kembali ke arah rute pergerakan kapal sebelumnya, namun usaha mereka tidak membuahkan hasil, korban hingga sore hari tidak ditemukan.
Setelah itu KM Laila bersama ABK lainnya kembali ke Pelabuhan Suka Damai Toboali dan melaporkan kejadian tersebut kepada pemilik kapal.
“Mendapatkan informasi tersebut pemilik kapal meneruskan informasi tersebut ke Kantor Pencarian dan Pertolongan Pangkalpinang untuk meminta bantuan SAR,” kata I Made.
Pihaknya sendiri menurut I Made telah melakukan pencarian selama dua hari, terhitung sejak Kamis kemarin hingga Jum’at ( 2/2 ) hari ini.
Pada pencarian hari kedua, Tim SAR Gabungan yang terdiri dari Rescuer Kansar Pangkalpinang, Rescuer Kansar Palembang, Rescuer USS Toboali, personil Dirpolairud Polda Babel, Satpolair Bangka Selatan, TNI AL dan Pemilik Kapal beserta ABK lainnya turut melakukan pencarian di wilayah perairan Laut Pulau Maspari.
Tim SAR Gabungan berangkat menuju titik pencarian sejak pukul 05:00 WIB. Luas area pencarian pada hari kedua yaitu seluas 41,9 Nautical Mile. Upaya pencarian turut dibantu Kapal KM Laila dan pencarian dilakukan dengan metode pencarian Parallel Search Pattern.
Dia menegaskan proses pencarian yang mulai memasuki hari kedua ini akan dilakukan semaksimal dan seoptimal mungkin untuk menemukan korban ABK KM Laila yang sebelumnya terjatuh dari kapal.
“Tim kita berangkatkan sejak subuh tadi mengingat LKP yang cukup jauh dari Pos SAR. Semoga semua unsur yang terlibat dalam membantu pencarian terhadap korban, tidak menghadapi kendala apapun mengingat cuaca yang saat ini terjadi kurang bersahabat,” kata I Made Ostawa. ( Red )