BANGKA BARAT — Kapolda Bangka Belitung Irjen Pol Yan Sultra Indrajaya ikut memberikan sumbang saran kepada Pemerintah Kabupaten Bangka Barat dan PT. ASDP Cabang Bangka saat rapat di Pelabuhan Tanjung Kalian, Muntok, Jum’at ( 30/12/2022 ).
Yan Sultra menyoroti buffer zone yang ada di Pelabuhan Tanjung Kalian sebagai penampung sementara kendaraan sebelum menyeberang dengan kapal ferry ke Sumatera.
Saat ini memang tidak ada antrean yang padat. Namun menurut Kapolda, puncak arus mudik Nataru yang diprediksi akan terjadi tanggal 2 Januari 2023 perlu diantisipasi.
Menurut Yan, ketika terjadi antrean kendaraan yang padat hingga berbaris di jalan, maka buffer zone yang di pelabuhan saja tidak efektif untuk mengatasinya. Karena itu diperlukan buffer zone tambahan di wilayah kota.
“Tadi kita tidak melihat antrean tumpah ke jalan. Ketika antrean tumpah ke jalan, kita juga sudah pernah bicara sama Pak Bupati untuk antisipasi. Mungkin ada buffer zone yang lebih jauh lagi di kota yang sarana dan prasarananya sudah siap,” kata Yan Sultra.
“Tinggal bagaimana mengkomunikasikannya ketika antrean sudah tidak ada di sini. Mungkin sekarang tidak padat, tapi menjelang lebaran nanti,” sambungnya.
Selain itu Kapolda menyarankan agar ASDP berkoordinasi dengan Pelabuhan Tanjung Api Api. Sebab, untuk urusan kelancaran trip kapal menurut dia tidak bisa dilakukan sendiri, tetap harus kerja sama dengan tempat tujuan.
“Persoalannya kita di sini lancar di sana tersendat sama juga, penumpang di kapal itu terombang – ambing. Ini juga harus koordinasi di sana. Belum lagi pasang surut air laut yang bisa menghambat,” ujarnya.
Kapolda juga menyarankan agar dibangun jetty darurat di area pantai buffer zone pelabuhan guna mengantisipasi padatnya antrean kapal di laut.
“Mungkin saran, itu di buffer zone kan bisa dimanfaatkan untuk dibuat jetty darurat demi kelancaran, siapa tahu bisa kalau mungkin untuk antisipasi ke depan. Karena saya dengar di sini akan ada penambahan untuk sandaran kapal, nggak tahu udah jadi belum,” ucap Yan Sultra.
Wakil Bupati Bangka Barat Bong Ming Ming menanggapi saran Kapolda. Menurutnya saat arus mudik Idul Fitri lalu adalah arus penyeberangan terpadat sepanjang sejarah, sehingga pihak terkait harus bekerja sangat berat.
Sementara kata Wabup janji Pemerintah Provinsi untuk membantu tidak pernah terealisasi.
“Kami dulu dijanjikan provinsi banyak bener Pak. Sepuluh dua belas janjinya tapi tidak ada yang tersampaikan.
Tapi kami berharap untuk sekali ini. Ini kan baru Nataru ya, sebentar lagi kita akan menghadapi Idul Fitri dan itu pasti panjang antriannya. Kami hanya minta tolong diprogram suatu tempat, provinsi membantu untuk pengerasan aja Pak. Kemarin kita sudah mengajukan dana DABA ke provinsi,” kata Bong Ming Ming.
Wabup juga mengamini saran Kapolda untuk menyiapkan area buffer zone tambahan di wilayah kota yang terkoneksi dengan Pelabuhan Tanjung Kalian.
“Keinginan Pak Kapolda ada buffer zone di tengah kota sebelum mereka ke sini. Terkoneksi, begitu di sini bergeser jadi betul – betul tidak ada antrian lagi di jalan sini. Insya Allah seperti itu,” tutup Wabup. ( SK )