BANGKA BARAT — Jelang Natal dan Tahun Baru, harga beberapa bahan pokok mulai merangkak naik, terutama beras. Bahkan kenaikan harganya sudah dimulai sejak tiga minggu terakhir.
Menurut Muhammad Fadillah dari toko sembako di Pasar Tradisional, Kecamatan Muntok, Kabupaten Bangka Barat, sejak tiga minggu lalu harga beras premium rata – rata naik Rp200 per kilogram. Dari harga lama Rp11.000, kini sudah mencapai Rp13.000 per kilogram.
“Beras naik sudah sekitar tiga mingguan. Beras premium rata – rata naik 200 per kilo. Hitung lah dari tiga minggu yang lalu jadi jatuhnya sekarang ini sudah ribuan. Kalau eceran sudah Rp13.000 per kilo, dari Rp 11.000 naik ke Rp 13.000,” jelas Muhammad Fadillah, Selasa ( 20/12/2022 ).
Harga minyak goreng Fortune juga mengalami kenaikan. Menurut Fadillah, saat ini pihaknya menjual seharga Rp16.000, tapi di toko kecil minyak tersebut dibandrol Rp17.000.
Sedangkan bahan pokok lainnya seperti gula pasir, gandum dan sagu kata dia untuk sementara ini masih relatif stabil.
Harga gandum masih Rp10.500, sagu Rp9.500 dan gula pasir Rp13.500 per kilogram.
“Biasanya jelang Natal dan tahun baru naik, telur ayam juga sudah naik sekarang Rp1.900 per butir. Sebelumnya Rp1.600 per butir. Bawang merah naik, kemarin sempat 28 – 30 ribu , sekarang Rp36.000 sudah seminggu ini,” imbuhnya.
“Kalau untuk beras berapa hari sekali naik. Kami ni agak – agak nge-rem naiknya. Penyebabnya mungkin cuaca. Saya pasokannya ada yang dari Pangkalpinang ada juga dari Palembang. Tapi biar sudah naik masih bisa turun. Ini kan momen tahun baru. Pas tahun baru biasanya ada lonjakan harga,” jelas Fadillah.
Sementara itu Apen dari Toko Apen di Jalan Jenderal Sudirman, Kecamatan Muntok mengatakan harga beras memang naik secara bertahap, dari Rp200 sampai Rp500 untuk kemasan 10 kilogram.
“Beras naik 500 per kilo, naiknya bertahap. Pertama 200 sudah itu 500 perkilo. Dari harga 118.000 jadi Rp128.000 kami jual yang sepuluh kiloan. Naiknya sudah hampir sebulan sejak pertengahan November, naik 100, 200,” terang Apen.
Untuk harga minyak goreng Fortune menurut dia kenaikannya masih dalam taraf yang wajar. Namun saat ini sudah mencapai angka Rp16.000, padahal sebelumnya hanya Rp13.000.
“Gula masih stabil Rp14.000. minyak goreng Fortune stabil naiknya wajar wajar lah dari harga lama Rp13.000 jadi Rp16.000. “Minyak Kita” masih harga lama Rp13.000. Kalau yang lain masih stabil. Telur harganya turun naik, harganya berkisar antara Rp1.900 dan Rp1.800 per butir,” ungkap Apen.
Dikatakan Apen, harga beras yang cenderung naik membuat mereka kebingungan untuk menjualnya kepada konsumen.
Harga beras yang tidak stabil tersebut membuat ia tidak berani mengambil dalam jumlah banyak, sebab masih ada kemungkinan harganya turun setelah Nataru berakhir. Pasokan sembakonya ia dapat dari Gudang Sakkian di Kelurahan Sungai Daeng, Muntok.
“Langganan tiap tahun baru harga naik. Entah permainan atau apa nggak tahu lah. Tapi masih bisa turun. Makanya stok kami nggak banyak, takut harganya turun lagi. Kalau turun rugi lah, ambil untung cuma 1.000-an per kilo,” katanya.
Naiknya harga beras secara berlanjut diamini Sakkian. Namun ia belum bisa memberikan banyak keterangan karena masih di perjalanan ke Sungailiat.
“Beras premium naik Rp1.000 per kilo dalam dua bulan terakhir. Jadi eceran per kilo harganya kurang lebih Rp12.000-an. Beras medium juga naik,” kata Sakkian saat dikonfirmasi via telepon.
Sekretaris Daerah Bangka Barat Muhammad Soleh selaku Ketua Tim Pengendalian Inflasi Daerah mengatakan, pihaknya sudah menggelar rapat membahas hal – hal terkait inflasi.
Menurut dia kenaikan harga saat Nataru merupakan hal yang lazim, mengingat tingginya permintaan dari konsumen. Namun pihaknya akan melakukan inspeksi mendadak bila terjadi lonjakan harga.
“Kondisinya tetap kita jaga agar kalau naik juga tidak secara signifikan. Dan laporan kemarin waktu kita rapat barang – barang kita dalam keadaan cukup stoknya dan harga beberapa barang juga masih stabil. Kalau misalnya ada lonjakan kita akan melakukan sidak,” kata Soleh saat ditemui di Kantor Bupati.
Pihaknya juga telah melaksanakan operasi pasar dalam rangka menjaga stabilitas harga dan kepercayaan masyarakat bahwa situasi pangan dalam keadaan baik.
Menurut Soleh, kelangkaan dan harga tinggi kondisinya sama – sama mengkhawatirkan. Tapi yang paling penting menjaga stok sembako agar selalu cukup dan tidak langka. Sebab jika terjadi kelangkaan, bisa dipastikan harganya akan melonjak naik.
“Intinya adalah stok barang, kalau stoknya cukup, aman. Sampai saat ini tim kita melakukan pemantauan maupun kita tanya para pedagang, stok kita dalam kondisi aman. Yang penting aman dulu,” tandas Soleh. ( SK )
Harga Beras di Bangka Barat Mulai Merangkak Naik
